Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Surat Terbuka untuk Hakim Hari Sasangka (Izinkanlah Ku Ketuk Nuranimu )

18 April 2011   09:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:41 148 1

Aku tiada bermaksud untuk mencela atau mengkritik dirimu secara pribadi pak Hari Sasangka, namun sebagai hakim hendaknya engkau juga mendengarkan suara nuranimu, dari fakta hukum mungkin engkau mengetahui apa yang tidak aku ketahui mengapa engkau menjatuhkan surat penahan tersebut. Mungkin keputusanmu tepat , mungkin juga tidak. Namun pak Hakim sebagai manusia izinkan aku mengetuk pintu hati mu, izinkan aku mengetuk nuranimu. Anand Krishna terdakwa yang engkau pimpin persidanganya sedang sekarat, mungkin engkau berpikir bahwa Anand Krishna dapat tetap hidup karena telah mendapatkan infus, sungguh pak Hakim Hari Sasangka, coba engkau Tanya kepada dokter. Bahkan dokter umum sekalipun akan mengatakan tidak mungkin !, tidak mungkin seseorang dapat hidupn hanya dengan infus. Cepat atau lambat organ-organ di dalam tubuhnya akan mengalami kegagalan yang kemudian akan berakibat pada kematian.

Nyawa Anand Krishna memang sepenuhnya berada di tangan Tuhan, hingga ini masuk ke hari 41 Anand Krishna melakukan aksi mogok makanya, dan masih bernafas itupun karena kehendak Tuhan. Namun dirimu pak Hakim memengang peranan penting untuk dapat menyelamatkan nyawa Anand Krishna. Lupakan sejenak procedural hukum, tengoklah, lihatlah Anand Krishna sebagai seorang manusia. Seorang manusia yang sedang sekarat karena tidak mendapat asupan makanan selama 41 hari .

Pak Hakim Hari Sasangka engkau memiliki kuasa untuk menyelamatkan nyawa seorang anak manusia, Anand Krishna. Izinkan aku untuk mengetuk pintu hatimu, mengetuk nuranimu Pak Hakim Hari Sasangka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun