SAYA melajukan roda dua yang kutumpangi. Dari rumah, saya hanya menempuh 10 menit perjalanan. Sebelum benar-benar kembali menginjakkan kaki di tanah perantauan, saya memutuskan untuk menyambanginya terlebih dahulu.
Sejak memutuskan merantau puluhan tahun yang lalu, sudah jarang saya menyambanginya. Jika pulang kampung di masa libur waktu berlabel mahasiswa, saya hanya melewatinya tanpa pernah singgah dan menyapanya. Sesekali ketika saat melewatinya kuperhatikan wajahnya telah berubah, tulisan namanya sudah terlihat jelas. Di beberapa titik, sudah ada bangunan-bangunan baru. Di depan pagar, ada beberapa pohon yang menjulang tinggi dan cukup rindang.
Beberapa kali memperhatikannya, dirinya selalu berbenah, bersolek, walaupun bunga-bunga di depan ruang guru nampak tak terawat. Di pintu masuk di samping kiri jalan menuju ruang guru, sudah tertata rapi tempat parkir untuk roda dua. Bahkan dirinya sudah memiliki pos satpam yang cukup bagus, namun wajahnya terlihat tak terawat.