Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Belum ke China Namanya Kalau Belum Pernah Kena Tipu..!!

25 Agustus 2012   08:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:20 3609 2
Dua tahun lalu, tepatnya pada bulan mei 2010, saya melakukan perjalanan menuju Guangzou China, perjalanan yang berawal dari rasa penasaran akan cerita orang bahwa di sana banyak terdapat produk elektronik dan produk-produk lain yang harganya super miring, dilandasi rasa penasaran tersebut tak tahan diri ini untuk segera membuktikan apa yang menjadi perbincangan orang-orang dengan mengunjungi negeri komunis tersebut. Berangkat dari Jakarta sekitar pukul 06.00 WIB. menggunakan pesawat Batavia Air, tiba di Bandara Internasional Baiyun sekitat pukul 12.00 waktu setempat atau 11.00 WIB. (perbedaan waktu satu jam lebih cepat dari jakarta). Keluar dari bandara udara dingin langsung menyambut, tanpa banyak berfikir saya langsung menuju area taksi dan disambut seorang wanita muda dengan bahasa inggris yang agak belepotan dia menawarkan jasa taksi menuju kota Guangzou yang berjarak 30 - 45 menit perjalanan, dengan kesepakatan tarif 200 yuan (sekitar Rp 320.000,- dengan nilai tukar Rp 1.600,-/yuan), dengan penuh percaya diri saya menaiki taksi tersebut. Dalam perjalanan menuju kota Guangzou, saya bertanya kepada supir taksi tersebut mengenai hotel yang saya tuju, celakanya supir taksi tersebut ternyata tidak bisa berbahasa inggris dan lebih celakanya lagi hotel yang saya tuju tersebut saya tulis dengan tulisan latin,  dimana supir taksi tersebut tidak bisa membaca tulisan latin, hufff....!!!. syukurnya setelah berkali-kali saya tunjukkan tulisan latin yang bertuliskan East Asia Hotel saya tunjukkan sang supir taksi tersebut menganggukkan kepalanya seakan mengerti dengan apa yang saya maksudkan. Sepanjang jalan terutama mendekati kota Guangzou berjejer bangunan yang menjulan tinggi tak ubahnya hutan belantara yang terbuat dari beton, jalanan yang lebar dan tampak rapi, lalu lintas yang ramai tapi tidak nampak kemacetan, trotoar jalan yang sangat lebar di penuhi pejalan kaki, tampak pula beberapa pedagang kaki lima yang tampak rapi walupun menjajakan dagangannya di tepi trotoar, dan beberapa pemandangan lain yang begitu menarik untuk diperhatikan. Terdengar celoteh supir taksi dengan bahasa yang tidak saya mengerti (bahasa mandarin) sembari menepikan taksinya di depan sebuah hotel, lalu dia menunjuk tulisan "Asia Hotel" yang tertulis tepat di depan hotel tersebut, mengingat hotel tersebut bukan hotel yang saya tuju saya pun kembali menunjukkan tulisan "East Asia Hotel" kepada supir taksi tersebut.  Perdebatan saya dengan supir tersebut tidak menuju pada titik temu, saya pun memutuskan untuk turun dari taksi tersebut dan menuju hotel tersebut. Setibanya di lobi hotel Asia saya menemui resepsionis hotel yang kebetulan fasih berbahasa inggris, dengan sedikit basa-basi saya meminta tolong kepada resepsionis hotel tersebut untuk menyalin alamat-alamat yang saya tuju dalam tulisan mandarin, Alhamdulillah dengan sopan resepsionis tersebut menolak dengan halus permintaan saya tersebut, dengan sedikit kesal saya keluar dari lobi hotel berjalan mengitari daerah sekitar hotel tersebut sembari bertanya kepada orang yang lewat kalau-kalau ada yang bisa berbahasa inggris, sesekali saya memberhentikan taksi sembari mununjukkan tulisan hotel yang saya tuju dan teryata tak satupun dari taksi yang saya hentikan mengerti dengan bahasa inggris dan tulisan latin. Hampir dua jam berlalu akhirnya saya memutuskan untuk merubah strategi bertanya dengan menunjukkan gambar handphone dengan sedikit bahasa isyarat yang menunjukkan kalau saya ingin membeli handphone dan saya menuju tempat penjualan hanphone tersebut, karena dari browsing yang saya cari di internet hotel East Asia itu berada di Nan Fang Da Sha street dekat dengan pusat penjualan handphone. Akhirnya setelah sekian taksi yang saya hentikan ada juga yang menggangukan kepala seakan mengerti dengan apa yang saya maksud. Dengan perasaan lega dan sedikit was-was saya menaiki taksi menuju pusat penjualan hanphone.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun