Seiring dengan pesatnya perkembangan pariwisata global yang berbasis teknologi, potensi pariwisata di Indonesia mulai diarahkan menuju pengelolaan yang lebih modern dan berkelanjutan. Salah satu inisiatif unggulan dalam upaya ini adalah program Qaryah Thayyibah, sebuah gerakan pengabdian masyarakat yang dipelopori oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang bertujuan untuk mengembangkan Smart Village di Desa Wisata Pandanrejo, Kota Batu. Di bawah kepemimpinan Prof. Dr. H. Uril Bahruddin, MA, dengan dukungan Abdul Aziz dan tim, program ini bertujuan untuk melakukan transformasi digital sekaligus memberdayakan masyarakat setempat.
Desa Pandanrejo selama ini dikenal dengan keindahan alamnya, mulai dari hamparan kebun stroberi yang memukau, hingga aktivitas wisata alam seperti rafting, outbound, paintball, dan kegiatan petik stroberi. Dikelilingi oleh panorama Gunung Arjuno dan Gunung Panderman, desa ini menawarkan suasana alami dan udara sejuk yang menjadi magnet bagi wisatawan. Namun, di balik potensi besarnya, Desa Wisata Pandanrejo menghadapi beberapa tantangan besar. Tantangan tersebut mencakup kurang optimalnya pengelolaan destinasi wisata, minimnya pemanfaatan teknologi digital, hingga rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengembangkan pariwisata lokal.
KEMBALI KE ARTIKEL