Dikedai kopi ini. Perlahan-lahan rasa kehidupan perjalanan hidupku terbayangkan. Cerita demi cerita kopi pertama mulai merasuki tenggorokanku. Pahitnya membuka pikiranku, menyadarkan aku betapa likunya masahku. Ketika itupun aku bersandar sejenak menghayati hujan perlahan memanggil kawannya. Kursi kedai yang sederhana menerimaku sandarannya seperti memelukku, membuatku hangat menikmati kopi dikedai ini.
KEMBALI KE ARTIKEL