Sebenarnya kita sebagai manusia itu kadang tidak mau menerima kenyataan dalam hidup, kurang bersyukur, ya itu manusiawi, tapi akhirnya bahasa manusiawi menjadi lumrah sebagai pembenaran jadi rasa berusahanya menjadi loyo, kita analogikan begini kita penikmat kopi.
Tidak bisa dipungkiri bahwasannya kita tidak bisa lepas dari secangkir kopi. Kopi bisa menemani kita dalam kondisi apa pun, kapan pun, dimana pun dan siapa pun.
KEMBALI KE ARTIKEL