Saya mencoba mengankat judul tersebut karena dalam kurikulum 2013, diisyaratkan bahwa  pembelajaran yang dikehendaki adalah pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui kegiatan observasi (menyimak, melihat, membaca dan mendengar) , asosiasi, bertanya, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Disebutkan pula, bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual. Hal tersebut sejalan dengan apa yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan matematika realistic. Dimana dalam kegiatan pembelajaran matematika realistik, peserta didik diharapkan mengeksplorasi pengetahuan yang mereka miliki. Pembelajaran matematika realistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali dan memahami konsep-konsep matematika berdasarkan pada masalah realistik yang diberikan oleh guru. Situasi realistik dalam masalah memungkinkan siswa menggunkan cara-cara informal untuk menyelesaikan masalah. Cara-cara informal siswa yang merupakan produksi siswa memegang peranan penting dalam penemuan kembali dan memahami konsep. Hal ini berarti informasi yang diberikan kepada siswa telah dikaitkan dengan skema anak. Melalui interaksi kelas keterkaitan skema anak akan menjadi lebih kuat. Dengan demikian, pembelajaran matematika realistik akan mempunyai kontribusi yang sangat tinggi dengan pengertian siswa. Dengan demikian siswa secara langsung dapat merasakan manfaat dari penggunaan konsep – konsep matematika yang diajarkan di sekolah dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun demikian saya masih sangat terkendala dengan sumber baik buku maupun sumber dari internet mengenai kurikulum 2013 yang memiliki kaitan langsung dengan mapel matematika.