Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Persaingan Sengit Antar ISP di Indonesia

29 Maret 2019   15:55 Diperbarui: 29 Maret 2019   16:11 4419 0
PERSAINGAN INTERNET SERVICE PROVIDER (ISP) DI INDONESIA - ISP di Indonesia masih dikuasai sejumlah pemain utama, khususnya yang mempunyai jaringan yang luas. Beberapa pemain utama pada bisnis ISP ialah Telkom, Indosat Mega Media (IM2), Excelcomindo, Broadband Multimedia dan lain-lain.

Telkom dengan sejumlah produknya antara beda Telkomnet Instant (Dial Up), Speedy (ADSL), Astinet (Dedicated), Telkom Hotspot (wireless) dan Telkomnet Flexy (CDMA). adalahpemain terbesar ISP, dengan jaringan yang sangat luas serta jumlah pelanggan yang terbesar.

Pemain utama lainnya yang pun besar ialah Indosat Multi Media (IM2), dengan sejumlah produknya , yakni Indosatnet (Dial Up), Internet Instan (Melalui I Phone), IM2 (Pay TV), IM2 Indosatnet (dedicated), IM2 Hotspot (wireless) dan Indosatnet Mobile (StarOne), Indosat Broadband 3,5G.


PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)
PT. Telkom awalnya ialah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mempunyai hak khusus menyelenggarakan telekomunikasi di Indonesia. PT.Telkom mulai merambah bisnis ISP di semarang dengan produknya Telkomnet Instan.

Telkomnet Instan, ialah koneksi internet dial up melewati jaringan telepon tetap kabel kepunyaan PT. Telkom dengan kode akses 080989999. Seiring dengan berkembangnya bisnis seluler, PT. Telkom memperluas akses Telkomnet Instan melewati telepon tetap nirkabelnya yaitu Flexi.

Dalam pertumbuhan selanjutnya, PT. Telkom mengenalkan layanan broadband yaitu Telkom Speedy pada tahun 2005, Telkom Speedy disambungkan melewati saluran telepon tetap kabel yang sudah dimodifikasi menjadi Multi Media Access (MMA).

Kiprah Telkom dalam bisnis jasa isp semarang koneksi internet sangat berpengaruh setelah perusahaan ini mengenalkan Speedy memakai teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL).

Hal ini terjadi sebab ADSL yang memiliki kelebihan yang paling jauh dari koneksi lewat kabel lainnya yaitu dial up ini melalui jaringan miliknya sendiri. Telkom memonopoli bisnis ADSL di Indonesia yang terus berkembang dan mempunyai prospek paling baik.

Di samping ADSL, melewati Telkom Vision, PT. Telkom pun menjual isp di semarang koneksi internet bareng dengan layanan TV kabel. Layanan Telkom Vision ini baru terdapat di 3 kota yaitu Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Di Jakarta layanan ini terdapat di sebanyak Restoran, hotel, apartemen dan gedung perkantoran.

Telkom pun terjun ke layanan mobile yaitu diperuntukkan untuk para pelanggan Telkom Flexi (CDMA).

Besarnya potensi bisnis koneksi internet ini menciptakan Telkom berencana memperluas layanannya dengan mengembangkan wireless melaui pengembangan hot spot lebih jauh. Sampai ketika ini jumlah hot spot Telkom telah menjangkau ratusan.

Sebagai BUMN, kepemilikan saham PT. Telkom sampai 13 November 1995 dipunyai pemerintah 100 persen. Kemudian PT. Telkom mengerjakan initial public offering (IPO) pun pada bulan itu dan menciptakan komposisi kepemilikan menjadi pemerintah bermukim 80%. Melalui empat kali penjualan secara blok (block sale) dari saham-saham pemerintah pada PT. Telkom maka kepemilikan pemerintah turun menjadi 51,19 persen.

Indosat Mega Media (IM2)

Ketika industri ISP mulai berkembang pada tahun1996, PT. Indosat, BUMN yang berkecimpung dalam bisnis telekomunikasi menegakkan PT. Indosat Mega Media (Indosat M2) sebagai anak perusahaanya guna masuk ke bisnis ISP di Indonesia.

Pada Desember 2002, Indosat M2 mengerjakan merger dengan Indosatcom dan mulai mengoperasikan B2B e-commerce, dan menemukan anak perusahaan baru, yakni PT Mediagate Indonesia.

Pada tahun 2003, Indosat M2 memperluas layanan koneksi internetnya dengan membuka akses dial up dengan kode 080988001 yang dapat diakses dari 180 kota di Indonesia. Jumlah pelanggan dial up sampai tahun 2006 terdaftar 27.027.

Pada tahun yang sama, Indosat M2 memperluas akses internetnya melewati jaringan seluler GSM dengan berkolaborasi dengan Indosat (Mentari, Matrix, dan IM3). Saat ini, koneksi internet via seluler ini juga dapat diakses oleh pelangan CDMA yaitu Fren.

Indosat pun melayani koneksi internet dedicated dengan jumlah pelanggan isp di semarang sampai tahun 2006 menjangkau 1.199 bertambah dari tahun sebelumnya sejumlah 751 pelanggan.

Peluasan layanan juga dilaksanakan melalui kerjasama dengan Beyond The Network (BTN) guna implementasi IP VPN berbasis MPLS (Multi Protocol Label Switching) sehingga dapat diakes di semua Asia Tenggara, China, Jepang, Australia, Eropa, dan Amerika Selatan.

Dengan kerjasama ini Indosat menjadi ISP Indonesia yang memiliki cakupan yang sangat luas. Jumlah pelanggan produk ini sampai tahun 2006 ialah 217 bertambah dari tahun sebelumnya sejumlah 170 pelanggan. Indosat pun menyediakan akses internet di wilayah terpencil dengan teknologi DVB RCS melewati satelit semenjak tahun 2005. Berkembangnya akses nirkabel pun ditanggapi oleh Indosat dengan melangsungkan hot spot di kota-kota besar dan menengah di Indonesia.


Lintasarta

Pada ketika internet mulai dipakai untuk umum mula tahun 1996, Lintasarta menjadi di antara pionir dengan meluangkan akses dial up yang saat tersebut sudah lumayan maju yang dikenal dengan Internet Indonesia On-Line Access (IdOLA).

IdOLA dapat diakses di 11 kota besar di Indonesia yakni, Medan, Batam, Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Balikpapan. Jangkauan layanan ini pada waktu tersebut diangap sudah paling baik.

Sebelum menginjak bisnis ISP, Lintasarta ialah perusahaan yang meluangkan jaringan telekomunikasi melewati frame relay, digital leased line maupun VSAT untuk sektor bisnis khususnya perbankan dan asuransi yang didirikan pada tahun 1988.

Lintasarta paling maju dalam bisnis layanan jaringan khususnya untuk software on line dan real time yang paling berkembang. Layanan koneksi internet Lintasarta yang sekarang dikembangkan ialah dedicated.

Lintasarta memanfaatkan kelebihannya dan pengalamannya dalam penyediaan jaringan. Produk dedicated Lintasarta dialirkan ke pelanggan melewati tiga salurah yang dapat dipilih yaitu frame relay, DSL, dan VSAT.

Sementara itu, layanan dial up IdOLA sebab tidak mampu berlomba semakin terbelakang dan ketika ini di Jakarta saja jumlah pelanggan IdOLA melulu tinggal100.

Cyberindo Aditama (CBN)

CBN didirikan pada tahun 1995 mempunyai 9 Point of Presence (POP) di sejumlah kota yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Bali and Samarinda.

Layanan CBN mencakup dial up dan broadband yang mencakup cable TV, DSL, dedicated, wireless, mobile, dan satelit. CBN melangsungkan layanan wiring, yaitu dengan menyambung pelanggan terutama di sejumlah wilayah di Jakarta dengan kabel tembaga miliknya sendiri.

Biznet

Biznet didirikan pada tahun 2000. Meskipun relative masih muda, tetapi penetrasi pelanggannya paling baik. Hal ini ditempuh melewati terobosan Biznet membina layanan Metro Ethernet yaitu jaringan fiber optic di distrik Jakarta.

Jaringan fiber optic Metro Ethernet ini tergelar di Kawasan Kuningan -Sudirman-Gatot Soebroto-Slipi- TB Simatupang-Pondok Indah, Jakarta. Dengan modal ini, Biznet diduga mampu menciduk pelanggan dengan baik pada tahun-tahun mendatang.

Pada tahun 2007 ini, Biznet mengenalkan Fiber To The Home (FTTH) guna memperluas pelanggannya ke pelanggan personal. Selama ini, beberapa besar pelanggan yang disasar ialah kalangan korporasi.

Di samping membuka kesempatan untuk berkembang, kepemilikannya atas jaringan fiber optic pun membuat Biznet dapat bertahan dari penurunan harga yang dilaksanakan Telkom pada produk Speedy-nya. Banyak pemain yang ketika ini tengah merasakan tekanan dampak diskon besar-besaran Telkom Speedy ini.

Jumlah pelanggan dan pemakai internet bertambah pesat

Jumlah pelanggan internet di Indonesia merasakan perkembangan dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2005 perkembangan jumlah pelanggan internet menjangkau 38 persen dengan jumlah pelanggan sejumlah 1.500.000, sedangkan pada tahun 2006 naik lebih tinggi yaitu 67 persen dengan 2.500.000 pelanggan.

Peningkatan yang lebih tinggi ini terjadi sebab terdorong oleh timbulnya layanan broadband yang semakin luas dan kecenderungan harga yang semakin murah sehingga dapat menggairahkan industri ISP di Indonesia.

Dalam sejumlah tahun mendatang, kompetisi akan bertambah dan menciptakan harga internet ingin turun. Hal ini akan menciptakan jumlah pelanggan internet terus meningkat.

Jumlah pemakai internet yang bertambah ini didorong oleh berkembangnya bisnis warung internet. Di samping itu, semakin murahnya tarif akses internet pita lebar memungkinkan kantor-kantor membuka akses internet untuk para karyawannya dengan lebih leluasa.

Semakin bermacamnya akses memungkinkan pemakaian internet secara lebih luas sehingga menciptakan jumlah pemakai internet di Indonesia dalam periode tahun 2004 - 2007 terus meningkat.

Akses mobile internet melewati telepon seluler maupun Fixed Wireless Access pun membuka pasar baru pemakai internet melewati handphone. Dengan semakin murahnya perlengkapan handphone dengan keterampilan mengakses internet dan kian rendahnya tarif akses melewati mobile internet, maka bakal mendorong jumlah pemakai internet lebih tidak sedikit lagi.

Telkom dengan TelkomNet instan-nya mendominasi pelayanan jasa akses internet. Pada tahun 2006 rata-rata pelanggan Telkom yang mengakses TelkomNet Instan menjangkau 680.000, atau naik 36 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, masa-masa aksesnya menjangkau 3,7 miliar menit atau naik 32 persen dari tahun sebelumnya.

Dalam tiga tahun terakhir pelanggan broadband Speedy sudah meningkat pesat. Pada tahun 2007 jumlah pelanggan telah menjangkau 300 ribu sebenarnya tahun 2006 masih sekitar100 ribu pelanggan.

Pertumbuhan pelanggan cable internet pun meningkat pesat sejak PT First Media mengenalkan akses broadband internet melewati jaringan TV Cable-nya yang dikenal dengan merk dagang Fast Net.

ISP bersaing menambah kapasitas untuk menambah pelanggan

Penyelenggara jasa internet (ISP) berlomba-lomba mendongkrak target jumlah pelanggan pada 2008, menyusul tingginya permintaan sambungan ke dunia maya itu. PT Telkom (Speedy) menargetkan eskalasi pelanggan sejumlah 500%, dan PT Indosat Mega Media (IM2) menargetkan kenaikan nyaris 1.000%.

Speedy Telkom ketika ini mempunyai kapasitas pita lebar guna 330 ribu pelanggan, dan akan dinaikkan menjadi satu juta pelanggan. Selain meningkatkan kapasitas broadband, Telkom pun memperhatikan masalah packaging guna pelanggan. Tahun depan, Speedy akan menerbitkan layanan prabayar, yang serupa sistem voucher pada telepon seluler.
Dengan sokongan bandwidth sebesar 3,6 gigabyte (GB), Telkom bisa menjaring tidak tidak cukup dari satu juta pelanggan pada tahun depan. Jumlah ini melonjak lebih dari 400% dibanding target akhir 2007 yang melulu mencapai 212 ribu pelanggan.
Arah Telkom ke depan guna internet ialah user minded (menggunakan sistem voucher) bukan subscriber minded yang mesti diberi batas oleh jumlah komputer dan telepon yang tersedia. Telkom berencana akan menerbitkan nilai nominal voucher layaknya ponsel, antara beda Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
Untuk menyokong target tersebut,Telkom telah melakukan pembelian layanan jaringan internet Asia America Gateway (AAG). Telkom amat serius menambah kinerja Speedy, menilik sumbangannya terhadap total penghasilan Telkom menjangkau 8%.
Sementara itu, PT IM2 menargetkan, penambahan pelanggan nyaris 1000% pada 2008. Pada akhir tahun ini IM2 menargetkan pelanggan sebesar 25 ribu dan menjadi 200 ribu pelanggan pada tahun 2009.

Untuk menjangkau target itu, IM2 bakal menambah jangkauan wilayah (coverage area) dari ketika ini melulu di 10 kota besar menjadi 28 kota. Kota yang dituju IM2 ialah 16 ibu kota provinsi dan 12 kota besar.
Strategi IM2 mempeluas jaringan ialah dengan memakai jaringan Indosat. Meski donasi IM2 untuk pendapatan PT Indosat belum signifikan sampai saat ini, namun IM2 bakal menjadi tumpuan pada tahun-tahun mendatang. Saat ini donasi IM2 masih di bawah 10% (single digit), tetapi tahun depan diinginkan dapat menjangkau double digit.

Jumlah pelanggan Telkom pada tahun 2006 menjangkau mencapai 893.200 terdiri dari 680.000 pelanggan dial up, 120.000 pelanggan cable internet, dan 93.200 pelanggan ADSL. Jumlah ini belum tergolong pelanggan melewati mobile (CDMA) Telkom Flexi.

Jumlah pelanggan Indosat M2 menjangkau 28.443 terdiri dari dial up sejumlah 27.027, dedicated sejumlah 1.199, dan 217 pelanggan VPN. Jumlah pelanggan pada tahun 2007 lebih banyak mengingat sekarang Indosat M2 melangsungkan layanan mobile internet bekerja

Pemain yang lebih kecil laksana Pacific mempunyai 5.000 langganan. Komposisi pelanggannya ialah 3.000 pelanggan korporasi dan 2.000 pelanggan personal.

Sumber : https://weebtro.blogspot.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun