Aku tahu siapa aku, seorang yang banyak memperoleh nikmat Allah tetapi sedikit pahala dan banyak dosa. Jika aku becermin kepada kehidupan nabi Adam maka aku jadi galau. Kenapa? Karena nabi Adam hanya 1 dosa diusir dari surga. Sedangkan aku banyak dosa sedikit pahala ingin masuk surga.
Aku beruntung
Boleh kan merasa beruntung? Kenapa tidak, jawabku suatu waktu. Apa itu? Aku beruntung karena lahir dan dibesarkan semoga juga mati dalam keadaan menjadi umat nabi Muhammad saw. Kenapa beruntung? Karena nabi Adam saja hanya dengan berselawat kepada Nabi Muhammad saja beliau dihalalkan menikahi istrinya Hawa sebagai mahar.
Becermin dari situ penulis berani mengangkat kepala dan bahu. Mengapa? Karena penulis setiap hari selalu  diberi kesempatan oleh Allah untuk bersyahadat yakni "Lailahaillallah muhammadarasulullah". Kalimat ini dikatakan lebih berat dari seluruh langit dan bumi.
Keberkahan selawat kepada nabi
Hal lain yang membuat penulis berkurang kegalauannya adalah timbulnya keyakinan bahwa siapa saja yang mendakwahkan kalimat syahadat baik melalui azan  tulisan maupun lisan akan menambah pundi-pundi amal penulis walau kelak penulis sudah tiada.