Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Fenomena Banjir: Kehendak Tuhan atau Diundang Manusia?

16 Juli 2022   07:27 Diperbarui: 16 Juli 2022   07:34 257 1
Bismillah,

Ada banjir alamo ada pula banjir buatan. Banjir alami terjadi seperti pada zaman nabi Nuh. Tapi umat nabi Nuh memang menantang nabi Nuh agar disegerakan azab Allah jika Nuh memang benar nabi. Nabi Nuh berdoa agar orang yang mengingkari Allah memang harus dilenyapkan,  jangan sampai tersisa. Doa nabi Nuh dikabulkan Allah. Banjir terjadi selama 150 hari.

Banjir pasca nabi Nuh

Tidak bisa dipungkiri bahwa banjir ada yang kehendak tuhan alias alami. Tapi kebanyakan adalah kehendak manusia.

Banjir kehendak tuhan adalah banjir yang tanpa diundang oleh manusia. Ia terjadi secara alami dan biasanya di luar jangkauan atau pemahaman manusia.

Sejak lama pasca nabi Nuh manusia selalu mengundang banjir. Bagaimana manusia mengundang banjir? Bagaimana caranya? Manusia banyak melakukan maksiat kepada Allah dengan bermacam cara  Ada yang menyembah selain Allah. Ada yang menyembah Allah tetapi mencampuri dengan penyembahan kepada selain Allah. Ada yang menzalimi manusia lain. Ada yang melanggar perintah Allah secara sembunyi atau terang-terangan.

Jika ada najis di rumah kita

Jika ada najis di lantai sebuah rumah maka tuan rumah akan membanjiri rumah itu dalam.upaya membersihkannnya. Demikian juga jika di bumi ini banyak kemaksiatan dalam.berbagai jenis maka itu berarti sedang ditebar banyak najis. Maka pemilik bumi dan langit akan mengingatkan manusia bahwa di bumiNya sedang banyak najis. Secara otomatis Allah punya sistem  yakni membersihkan najis-najis itu. Dengan cara membanjiri wilayah itu dengan air yang banyak.

Manusia tidak akan menyalahkan malaikat Mikail yang diberi tugas untuk menurunkan hujan dari langit. Manusia berdalih bahwa banjir terjadi karena hujan yang sangat lebat, penebangan hutan, pembangunan pemukiman,  kondisi dan keadaan tanah, penyempitan sungai, penyempitan got atau selokan dll.

Itu sepertinya benar semua. Hanya manusia lupa bahwa Allah yang mengatur semua yang ada di langit dan di bumi. Semua Allah taqdirkan kapan dan di mana. Manusia hanya bisa  berdoa dan berusaha. Semua mesti maksimal. Belanda dan Inggeris merancang bangunan pengendali banjir sampai periode ulang 1000 tahun tetapi tetap saja kebanjiran.

Di negara kita periode ulang bangunan oengendali banjir mungkin hanya beberapa tahun. Tidak heran jika banjir selalu terjadi. Bahkan di banyak tempat memang tidak dirancang dengan baik.

Rawa ditimbun, gunung ditara

Kebanyakan rawa di banyak tempat ditimbun tanpa memberikan kolam yang menyediakan ruang kosong sebagai penampungan air hujan dan air pasang. Mestinya manusia tidak perlu heran jika air demo menuntut balik "rumah-rumah mereka".  Begitu juga gunung ditara dibuat villa tempat maksiat, dibuat hotel tanpa membuat tempat tampung air, seperti cekdam  dll. Yang sebenarnya juga di gunung atau bukit pada ketinggian tertentu tidak boleh diganggu dibiarkan alami. Jika diganggu maka mereka akan protes dalam.bentuk tanah longsor, mengirim air bah dll.

Demikianlah esai singkat tentang banjir apakah kehendak tuhan atau diundang manusia.

Jayalah kita semua.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun