Baru saja Indonesia dan Jakarta pada khususnya melewati sebuah ajang Pilkada yang menguras Emosi, Tenaga, Jiwa. Perhelatan yang seharusnya cuma jadi "urusan" dalam kota Jakarta sendiri malah terbawa-bawa sampai tingkat Nasional. Sampai keluar kalimat "Pilkada rasa Pilpres". Tidak salah memang kalimat itu, dimulai dari Partai-partai pengusung yang kurang lebih sama bersaing pada Pilpres lalu, Demokrat yang non blok, dan "Backing-an" yang ada dibelakang masing-masing Paslon. Polemiknya juga tidak sederhana, banyak kepentingan, banyak faktor Agama, faktor SARA, dan pada akhirnya selalu ada yang kalah dan ada yang menang.
KEMBALI KE ARTIKEL