Selain pendengar komentarnya terbatas, biasanya komentar-komentar yang negative tentang instansi pemerintah juga disampaikan dengan bisik-bisik seolah-olah angin bisa mengabarkan komentar-komentar ini ke telinga yang saat itu berkuasa.
Namun kini semua benar-benar telah berubah bahkan Presiden sekalipun bisa dikomentarin aneh-aneh oleh rakyatnya sendiri, Mulai dari " halah, halaah, tentara koq nangis? ini mah body Rambo, wajah Chuck Norris, hati Rinto..." pada berita bertajuk SBY Menangis, Rakyat Jepang Terharu, Sampai komentar "SBY Mau numpang ngetop ketemu richard gere, padahal gk ada urusan sama sekali dengan negara. dasar.....otaknya udh di dengkul, padahal urusan RI masih banyak, mungkin mau jadi figuran main film. kan jadi penyanyi udh...gk ada kerjaaaaaaan " pada berita yang berjudul Richard Gere Temui SBY di Istana.
Padahal saya nggak tau juga pas Pemilu kemarin si komentator-komentator ini milih siapa?..Hehehe, Memang tidak ada yang melarang berkomentar namun jika kebablasan itu kadang yang kurang tepat. Menghormati orang lain sampai saat ini adalah hal yang harus di kedepankan namun bukan berarti membenarkan kesalahn-kesalahan yang mungkin orang tersebut perbuat. Right or Wrong this is our President, Saya yakin komentar-komentar tidak banyak merubah hal, tunjukkan dengan tindakan adalah solusinya.
Waduh ternyata tidak enak menjadi Presiden, tapi saya sudah terlanjur menjawab ingin jadi Presiden setiap kali Guru TK saya bertanya tentang cita-cita saya dulu!!, Jika setiap perkataan tentang hal-hal baik dimaknai do'a itu artinya mulai sekarang saya ralat saja cita-cita saya,
Apa ya cita-cita yang cocok Dunia-Akhirat, Sehidup-Semati.