KATULAMPA. 12 Mei 2019. Keprihatinan kami di Bogor adalah sama. Tapi, keprihatinan ini kami wujudkan dengan komitmen bersama. Walaupun yang terlibat belum banyak. Tapi paling tidak, inilah yang dapat kami persembahkan pada kota yang kami tinggali dan demi planet bumi yang semakin membaik. Gerakan kami seolah seperti menggarami air laut. Ya. Bagaimana tidak. Kami bergerak paling lama 2-3 jam. Itupun hanya satu kali dalam seminggu. Sementara, setiap detik sampah terus masuk ke Ciliwung. Kami tidak akan berdebat. Ini salah siapa. Kami tidak banyak orasi, ini tanggung jawab siapa. Kami ingin, semua tersadar sesadar-sadarnya bahwa semua harus bergerak.Â
KEMBALI KE ARTIKEL