Yang dulu memberiku seluruh ragu pada kukuh
Yang tak ada batas yang meretas keras pada raga
Pun pada jiwa yang melekat erat lagi teguh
Harta, tahta dan gemerlap begitu senyap
Sepertinya terlelap tak sempat menatap
Atau memang sengaja menghindar dari bingar yang meratap
Hingga hasrat tak lagi beranjak dari sadar yang tegap
Oh wangi! Kenapa kau tebarkan pesona aroma?
Seolah kau goda jiwa-jiwa yang sedang tertunduk
Menusuk raga menumbuhkan bulu roma
Hingga sedih, dingin dan takut sepertinya kalut dalam peluk
Aku menemukan rindu yang dulu merasuk kalbu
Yang nafas setiap hembus melepas tanpa bekas
Yang derap nadi tak lagi terhenti bersenandung merdu
Terima kasih cinta yang telah merindu meski terbatas
Aku hanya ingin terus merindu dalam sadar
Dan aku hanya ingin terus mencinta dalam rasa
Hingga aku tak lagi menatap dalam nanar
Dan bisa tersenyum dengan akal dan hati yang sederhana