Masa kini, sangat jamak kita melihat nama merk produk terpampang di pusat perbelanjaan. Sekilas namanya seperti produk asing, tapi kenyataannya ternyata produk dalam negeri. Tak hanya itu, saat kita ingin makan maupun minum di beberapa rumah makan nama menu pun terlihat tak lagi terlihat menggunakan bahasa Indonesia.
Ice tea, black coffee, fried chicken, dan lain-lain adalah sinyalemen sebuah anggapan bahwa bahasa Indonesia bukanlah bahasa yang menjual dari sisi ekonomi.
KEMBALI KE ARTIKEL