Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Amandemen "Disuasi Nuklir" Presiden Putin dan Skenario Politik Global ke Jurang 'Polarisasi' Aliansi Kekuatan

14 Desember 2024   15:59 Diperbarui: 14 Desember 2024   15:59 104 0
1. Otorisasi Penggunaan Senjata ATACMS (Army Tactical Missile System) di Perang Ukraina-Rusia oleh Joe Biden.

Superioritas Udara Rusia telah dibuktikan dengan memborbardir akademi militer dan rumah sakit di wilayah Timur Tengah Ukraina di awal September 2024, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa lebih dari 50 warga sipil serta 200 lainnya luka-luka. Rudal-rudal balistik Rusia tersebut merobek jantung gedung utama Institut Komunikasi Militer Poltava, menyebabkan luluh lantaknya bangunan utama dan gedung-gedung yang terletak di sekitarnya. Serangan-serangan udara lainnya juga terus dilancarkan di titik-titik target yang menyebar di berbagai kita melalui ruang udara Ukraina. Response dari Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky adalah mendesak Gedung Putih agar tetap memberikan pasokan  rudal jelajah jarak jauh untuk membalas serangan Rusia. Dengan membawa rincian target-target utama  yang akan diserang.

 Keputusan strategis Presiden Joe Biden menjelang masa akhir pemerintahannya terkait konflik Ukraina-Rusia, telah memantik silang pendapat dan reaksi yang beragam dari para pemimpin dunia. Pemberian otorisasi pengoperasian rudal jelajah jarak jauh dengan tipe Balistik Taktis dengan kemampuan penembakan hingga 300 km. Kesepakatan ini menjadi kesepakatan politik  lethal' bagi kedaulatan dan jantung pertahanan negara Beruang Merah. Kebijakan ofensif  tersebut merupakan permintaan dari President Zalensky agar bisa merebut momentum dalam upaya memenangkan perang untuk mengembalikan teritorial Kursk dan memperkuat kekuatan artileri militer strategisnya. Dengan kemampuan mobilitas yang terintegrasi dengan HIMARS, flight ceiling balistik hingga ketinggian 50.000 feet, dan kecepatan rudal hingga 3 mach (3 kali kecepatan suara), tentu saja alutsista ini menjadi bahaya nyata bagi pemerintahan President Putun di Moskow.


2. Perubahan Radikal' Doktrin Pertahanan Nuklir Rusia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun