Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Mahasiswa Lebih Memprioritaskan Praktis Daripada Teoritis

22 Agustus 2024   21:44 Diperbarui: 22 Agustus 2024   22:56 22 0
Pendidikan Vokasional atau Vocational Education adalah pendidikan untuk dunia kerja (Education for Vocation) (Sudira, 2015: 4). Pavlova menyatakan pendapatnya tentang pendidikan vokasional yakni:

"Tradionally, direct preparation for work was the main goal vocational education. It was perceived as providing spesific training that was reproductive and based on teacher's instruction, with the intention to develop understanding of a particular industry, comprising the spesific skills or tricks of the trade. Student's motivation was seen to be engendered by the economic benefits to them, in the future. Comptency-based training was chosen by most goverments in Western scocieties as a model for vocational education (VE) (Pavlova, 2009.7).
Ciri khas dari pendidikan vokasional adalah dalam pembelajarannya focus pada pelatihan yang bersifat praktikal. Kemampuan praktikal tersebut jika telah sesuai dengan standar maka harus dibuktikan dengan adanya sertifikasi atau lisensi. Salah satu penerapanprogram pendidikan vokasional berorinetasi pada keterampilan dan patriotisme.

Patriotisme berasal dari kata Patriot, yang artinya pencintaan dan pembela tanah air. Secara singkat pengertian Patriotisme adalah sikap untuk selalu mencintai atau membela tanah air, seorang pejuang sejati, pejuang bangsa yang mempunyai semangat, sikap dan perilaku cinta tanah air, dimana ia rela mengorbankan segala-galanya termasuk jiwanya demi kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran tanah air.

Menerapkan program pendidikan vokasional yang berorientasi pada keterampilan dan patriotisme di Indonesia menghadapi berbagai macam hambatan utama yaitu rendahnya kesadaran patriotik di kalangan pemuda Indonesia.

Rendahnya kesadaran patriotik dikalangan pemuda Indonesia dapat menyebabkan berbagai permasalahan di masyarakat, mulai dari hilangnya ketertarikan terhadap budaya Indonesia, lebih memilih produk luar negeri, hingga keinginan untuk bermigrasi ke negara lain. Kurangnya kesadaran patriotik dikalangan mahasiswa di terjadi karena beberapa alasan. Beberapa alasan tersebut diantaranya adalah,
1. Ketertarikan mahasiswa terhadap budaya asing yang lebih tinggi daripada ketertarikan terhadap budaya Indonesia.
2. Sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme dan patriotisme
3. kekecewaan pemuda Indonesia terhadap kinerja pemerintah yang tidak sesuai harapan.
4. Tertinggalnya Indonesia dari negara-negara lain dalam berbagai aspek kehidupan, membuat para pemuda Indonesia tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
5. dsb.

Usaha untuk peningkatan kesadaran patriotik dikalangan mahasiswa sebenarnya dapat dilakukan dengan mengikuti mata kuliah pendidikan kewarganegaraan (PKN). Namun pada zaman ini, cara tersebut sangat kurang untuk meningkatkan kualitas kesadaran patriotik di kalangan mahasiswa Indonesia, perlu ada upaya upaya penunjang untuk permasalahan ini. beberapa upaya penunjang ini adalah,
1. Mewajibkan mahasiswa untuk mengikuti UKM, karena sebagian orang menganggap UKM dapat membantu meningkatkan kesadaran patriotik dikalangan mahasiswa.
2. Pemerintah mempercepat distribusi pembangunan di semua daerah agar tidak tumbuh semangat enonasionalisme dalam diri mahasiswa. Dengan pembangunan yang merata, para pemuda Indonesia dapat lebih bangga menjadi warga Indonesia dan memiliki keinginan untuk memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional.
3. Terdapat program dimana mahasiswa wajib mengunjungi museum, program ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan para mahasiswa terhadap sejarah Indonesia yang sudah diperjuangkan oleh pahlawan dan rakyat Indonesia dimasa lampau.

Pendidikan vokasional bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara langsung ke dunia kerja melalui pelatihan praktis yang spesifik, dengan standar yang dibuktikan melalui sertifikasi atau lisensi. Selain keterampilan, pendidikan vokasional di Indonesia juga berusaha menanamkan patriotisme, yaitu cinta dan pembelaan terhadap tanah air. Namun, tantangan utama dalam penerapan program ini adalah rendahnya kesadaran patriotik di kalangan pemuda, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ketertarikan terhadap budaya asing, sikap keluarga, kekecewaan terhadap pemerintah, dan ketertinggalan Indonesia dari negara lain.

Untuk mengatasi masalah ini, diusulkan beberapa langkah, seperti mewajibkan mahasiswa mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), mempercepat pembangunan merata di seluruh daerah, serta mengadakan program kunjungan wajib ke museum untuk meningkatkan kesadaran sejarah dan patriotisme di kalangan mahasiswa. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan rasa bangga dan cinta tanah air di kalangan pemuda Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun