Polemik RUUK Yogyakarta semakin memanas, berawal dari pernyataan Sang Presiden yang ternyata tidak diakhiri dengan jelas dan dilanjutkan dengan tetap diserahkannya draft RUUK tersebut ke DPR.Ditambah lagi pernyataan Mendagri tentang hasil survey yang menyatakan 71% warga Jogja memilih adanya pemilihan gubernur dan bukan penetapan meskipun kemudian timbul pertanyaan siapa responden survey??Warga Jogja, mahasiswa atau anak kos?atau mungkin malah turis asing yang kebetulan sedang jalan-jalan di Malioboro?? Semua terjadi tanpa kontrol. Pihak pemerintah sepertinya tutup telinga dengan suara rakyat, wacana di TV dan surat kabar serta berita-berita di internet.