Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Mereka Tamu Allah atau Hanya Plesir?

4 Juni 2012   10:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:24 619 0
Diposting Senin, 04-06-2012 | 18:58:42 WIB Pesawat berjenis Boeing 747-400  telah melaju menembus gelapnya awan. Tidak terasa, sudah hampir lebih enam jam pesawat dengan konfigurasi double deck dan berkapasitas 506 tempat duduk ini berjalan. Jam menunjukkan hampir subuh. Para penumpang yang mayoritas adalah jamaah umroh ini masih terlihat pulas. Beberapa di antaranya masih terlihat mendengkur, bersaing dengan deru suara pesawat. Tiba-tiba, seorang terdengar suara pramugari mengumumkan, tanda shalat Subuh telah tiba. Seorang penumpang, berbadan tinggi besar, di dereten kursi no 27 D, berdiri dan menghadap ke belakang. “Bapak-bapak, ibu-ibu, silahkan ambil tayammum dan kita shalat subuh berjamaah,” ujarnya. Setelah lima menit, setelah 26 penumpang di belakangnya siap, ia baru memulai menjadi imam dengan suara keras. Bahkan suara “Amin” saat ia usat membaca surah Al-Fatihah begitu keras Meski suara makmum terdengar bergemuruh memenuhi ruang pesawat. Sebagian besar di antara mereka tetap menikmati tidur. Beberapa di antaranya ada yang tergugah dan cepat-cepat mengikuti shalat begitu mendengar suara keras “amin” dari makmum. Sebagaian, bahkan menarik selimutnya dari terpaaan Air Conditioner (AC). Pria tinggi besar itu adalah Ahmad Rosyidin. Seorang pembimbing umroh dan haji dari Mihrob Qolbi, Jakarta, yang saat itu sedang membawa jamaah umroh sebanyak 26 orang. Lebih 30 menit berlalu,  awak kabin yang tampil wangi dan rapi (yang wanita menggunakan jilbab) datang membawa makanan. Menarik, karena tiba-tiba, jamaah yang tadi terlihat tidur pulas, tiba-tiba bangun dan memesan makanan. Dua jam setelah awak kabin membersihkan sisa makanan dan menarik selimut, ia mengumumkan sebentar lagi, pesawat akan mendarat. “Sebentar lagi kita akan mendarat di Bandara Cengkareng. Silahkan memasang sabuk pengaman dan menegakkan  sandaran kursi,” ujarnya. Hingga pesawat landing dengan mulus tepat pukul 08.15 pagi waktu Indonesia, banyak penumpang terlihat belum shalat subuh. Hingga akhirnya semua penumpang bersiap turun. Sebagian menyalakan handphone dan Blakcberry (BB) masing-masing. Seorang jemaah muda, berteriak dengan kencang. “Chelsea menang 4:3,” ujarnya pada kerabatnya di bangku belakang. Rupanya, ia baru saja membuka berita dari sebuah situs online, pertandingan memperebut trofi Liga Champions antara Chelsea dengan Bayern Munich dalam drama adu penalti.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun