Beberapa tahun lalu saya pernah membaca sebuah opini dari Azrul Ananda di Jawa Pos saat tokoh muda ini ditunjuk menjadi salah satu juri di ajang Cak dan Ning Surabaya. Tahunnya lupa, yang pasti antara tahun 2004-2005. Dan sangat menarik membaca pernyataannya yang intinya bahwa dia menginginkan Finalis berani mendobrak tradisi untuk sebuah tujuan positif yang mana hal tersebut bisa tersirat dari jawaban mereka saat diberi pertanyaan oleh Dewan Juri. Sebagai contohnya bila ada pertanyaan “Apa yang kamu lakukan bila ada salah satu anggota keluargamu terjerat dan menjadi pecandu Narkoba?” dan Azrul Ananda mengingkan jawaban berani misalnya “saya akan melaporkan mereka ke pihak bewajib”.