Sebut saja namanya Nifa. Dia seorang perempuan yang luar bisa. Bersamanya, aku lupa masalah yang mengguncang hati. Bersamanya, membuka pikiran saya. Bahwa di luar sana banyak yang jauh lebih cape dari kita.
Bersamanya, saya temukan kembali semangat yang sempat sirna oleh kesibukan kampus. Selalu ada insipirasi yang bisa saya ambil ketika bercerita ria tentang jalan kehidupan masing-masing selang waktu tidak bertemu.
Dia bukan motivator. Bukan pula guru bijak yang selalu mengeluarkan kata-kata ajaib pendobrak diri. Dia sederhana, tapi luar biasa.
Terima kasih telah mengirimkan sahabat seperti dia, ya Rabb.
Ketika dia menceritakan libur akhir semester genap bersama keluarga. Dia homesick ingin pulang ke ruamh karena teringat terus dengan sang Ibu. Tahukan kamu? Masa liburannya dia habiskan hanya untuk membantu pekerjaan ibunya di rumah.
Pernah seketika sore hari kita berjumpa dan memutuskan untuk makam malam. Kita saling menguatkan dalam menjalankan tanggung jawab sebagai anak juga mahasiswa.
Hingga suatu hari kita memutuskan untuk coba mengukir sejarah baru. Sejarah dalam menapaki langkah ke Kota Pahlawan. Aamiin.
InsyaAllah, semoga langkah kita dipermudah oleh-Nya.