Dahulu kala sejarah awal mula sejarah Kabupaten Pati, ada sebuah kadipaten bernama Kadipaten Carangsoka yang Wilayah kekuasaannya adalah meliputi daerah - daerah yang sekarang merupakan wilayah kecamatan : Trangkil, Juwana, Pati, Margorejo, Tlogowungu, Wedarijaksa, Gembong, Margoyoso, Tayu, Dukuhseti, Gunungwungkal, Cluwak, dan sebagian meliputi wilayah Jepara bagian timur (Keling, Kembang, Donorojo).
Adapun salah satu kegiatan dari Para pembesar (Pejabat) Kadipaten Carangsoka adalah sering berkumpul dan musyawarah serta meditasi di Paseban (Pesanggrahan) di Puncak Bukit Kejel dengan mengendarai kucing besar istilah atau sebutan untuk Harimau Muria, di mana pesanggrahan Kejel tersebut di kenal dalam bahasa sansekerta bernama "Kajel", namun karena lidah Jawa maka lama kelamaan menjadi "Kejel".
Di lokasi area pesanggrahan tersebut, terdapat tempat (gundukan) batu - batu hitam yang sangat besar dan banyak sebagai tempat berkumpulnya sekelompok kucing besar atau Harimau Muria (Harimau Damarwulan). yang mana sekarang batu - batu hitam besar tersebut lebih di kenal sebagai "Situs Watu Kejel" yang terletak di Dukuh Bajangan, Desa Damarwulan, Keling, Jepara.
Namun di "google map" masih terlihat masuk kawasan atau wilayah "Cluwak", mungkin itu sebuah *Tanda kalau di tempat itu masih ada aura pagar gaib yang belum tersibak atau masih memagari dan menyelemuti wilayah Kejel, sehingga google map pun masih bisa terkecoh.
Jadi, JANGAN bingung ya saudaraku dan sahabatku, jika ingin berkunjung di Kawasan Bukit Kejel namun di google map terlihat dan tertulis *Cluwak, padahal yang benar adalah wilayah *Dukuh Bajangan, Desa Damarwulan, Keling, Jepara.