Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Century Gate : Anak “Haram” dari Perselingkuhan antara BI dengan Mafia Perbankan

1 Desember 2012   09:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:22 467 0
Empat tahun sudah, kasus Bank Century ini mengendap. Kita, mayoritas rakyat Indonesia dibuat bingung dengan apa yang terjadi sesungguhnya di balik kasus yang bagai tak tersentuh. KPK jilid 2, seakan tak bertaji. Pun begitu dengan KPK jilid 3, seakan berhadapan dengan dinding tebal, butuh alat super berat untuk meruntuhkannya.

Apa yang terjadi pada kasus Bank Century ini, sebenarnya sudah saya tuangkan sebelumnya pada tulisan saya 3 tahun lalu, di awal-awal gencarnya pemberitaan dan penanganan kasus ini. (IDR : Sumber malapetaka di kasus Bank Century)

Berbagai temuan-temuan yang diklaim KPK merupakan bukti baru yang bisa menguak tabir gelap kasus ini, hanyalah merupakan pengulangan-pengulangan dari yang sudah ditemukan dan dilaporkan oleh pansus kasus ini 3 tahun lalu. Pun, penetapan Pak Boediono dan 2 pejabat teras BI lainnya, hanyalah pengulangan-pengulangan demi untuk memenuhi tuntutan publik yang sudah lelah dan demi menjaga kredibilitas KPK yang menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi di negeri ini.

Kicauan Pak Boediono di twitter,  tidak lebih hanyalah sebuah justifikasi bahwa apa yang dilakukannya ketika itu, dalam kapasitasnya sebagai gubernur BI, adalah sebuah kebijakan yang sudah benar dan dilegitimasi oleh Presiden. Jadi, apa yang diklaim KPK sebagai bukti baru, pada dasarnya tidak menyentuh pada persoalan mendasar, malah dapat menggeser kasus ini ke wilayah politik. Wacana pemakzula/ impeachment, adalah konsumsi politik yang paling seksi di mata para politisi senayan.

Menarik untuk disimak, adalah statement Pak JK  tentang adanya operasi senyap. Pak JK yang ketika terjadinya kasus ini adalah seorang wapres, tentu sedikit banyak tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Namun sangat disayangkan, bahwa statement ini tidak keluar saat beliau dimintai keterangan oleh pansus DPR 2 tahun yang lalu. Mungkin ada motivasi politik lain di balik pernyataannya tersebut.

Operasi senyap, sebuah statement yang jika di-break down lagi adalah merupakan rahasia Negara yang tentu, tidak untuk konsumsi publik. Jika ini yang dimaksudkan, maka kasus Bank Century benar-benar berada dalam sangkar gading yang tidak mungkin bisa tersentuh. Lembaga delik sandi akan benar-benar bekerja super protektif agar rahasia Negara ini tidak bocor ke ruang publik. Kalaupun bocor, hanyalah riak-riak kecil yang muncul di permukaan yang sama sekali tidak menyentuh bagian paling mendasar. Indikasi keterlibatan lembaga delik sandi dalam mengawal rahasia Negara ini bukan isapan jempol, skenario  menjebloskan Antasari Azhar ke penjara misalnya, kriminalisasi KPK,  adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari meng-aman-kan kasus yang high level ini. Terakhir, publik menyaksikan betapa nyali Antasari Azhar tiba-tiba saja ciut untuk tidak mengatakan apa yang dikatakan dalam testimoninya di dalam tahanan, ketika beliau diberikan kesempatan untuk berbicara di DPR.

Sebagai rahasia Negara, kasus ini hanya tersimpan dalam dokumen rahasia yang mengisi bab demi bab the book of secret, seperti halnya the book of secret-nya USA yang menyimpan begitu banyak rahasia yang hanya boleh diketahui oleh seorang kepala Negara.

Pada fase ini, saya rada pesimis jika kasus Bank Century ini akan bisa terkuak. Ini adalah dosa kolektif para elit negeri ini yang telah melakukan perselingkuhan dengan para mafia perbankan. Perselingkuhan yang telah lama berlangsung, semenjak kasus BLBI di era Burhanuddin Abdillah, Cek Pelawat di era Miranda Goeltom, hingga Century di era Boediono. Kalaupun “penjahat”nya bisa terungkap, ia tidak lebih hanyalah sebagai pihak yang dikorbankan demi untuk melindungi kepentingan Negara yang lebih besar. Wallahu A’lam Bishawaab….

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun