Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mbah Marijan, The Real Superhero..

27 Oktober 2010   04:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:03 403 0
Sebelum populer sebagai bintang iklan, nama Mbah Marijan sudah sangat populer

dikalangan para Pecinta Alam. Sebab,  tempat tinggal beliau di Kinahrejo, Umbulharjo

selalu dijadikan Posko Pendakian bagi para pecinta alam. Bahkan, dikalangan Pecinta

Alam, Mbah Marijan adalah guru sekaligus orang tua yang selalu menjadi tempat ngangsu

kawruh
bagi siapapun yang pertama kali melakukan  pendakian ke Merapi.

Saya mengenal Mbah Marijan, ketika pertama kali mendaki  Merapi tahun 1989. Dan sejak

mengenalnya, saya melihat Mbah Marijan sebagai orang  sederhana. culun.lugu dan

ceplas-ceplos  tapi cerdas. Justru karena keluguannya itu kadang kalimat kalimat yang

meluncur  dari mulut simbah tidak terkontrol. Tapi, justru  hal itulah yang menjadi ciri khas

mbah Marijan.

Saya mengenal Mbah Marijan sebagai sosok orang yang sangat luar biasa. Dalam usia

yang sudah cukup tua, Mbah Marijan masih sanggup naik ke Puncak merapi dengan

langkah ringan.  Tak kalah dengan  para Pecinta Alam yang rata-rata berusia muda.

Saya punya pengalaman dua kali naik Merapi. Pertama melewati Jalur Kinah Rejo -

Balerante dan yang ke dua lewat Jalur Pasir Selo Boyolali. Namun,  ketika masih aktif di

kegiatan Mapala,  hampir setiap ada kegiatan di Kinahrejo, kita selalu menyempatkan

berkunjung ke rumah Mbah Marijan.

Banyak diskusi dan bicara dengan mbah Marijan menjadi semakin faham tentang makna

tanggung jawab. Jadi, bagi orang yang mengenal Mbah Marijan, sangat dimengerti ketika

Mbah Marijan bertahan di Merapi dan mengabaikan anjuran untuk turun.

Bagi Mbah Marijan, menjaga Merapi menjadi amanah yang harus dijaga sampai ajal

menjemput.  Predikat Surakso Hargo, bukan sekedar alias atau nama lain. Tapi sebuah

nama yang harus dibela dengan segenap jiwa raga.

Sampai disini saya memahami bahwa  Mbah Marijan adalah seorang panglima perang.

Apapun yang terjadi, dia tak akan bersikap pengecut dengan meninggalkan medan

perang demi keselamatan diri.  Sekali dia bersedia menerima gelar " Surakso Hargo"

maka harus siap bertaruh nyawa dengan kemarahan Merapi.

Tanpa bermaksud berlebihan, seharusnya para pemimpin dan wakil rakyat negri ini dapat

belajar dari sosok Mbah Marijan. Belajar hidup sederhana dan penuh tanggung jawab

dalam mengemban amanah. Bukannya malah menuntut fasilitas dan menghamburkan

uang rakyat untuk kepentingan pribadi dan parpol. Karena untuk menjadi bangsa yang

besar bangsa ini harus kuat. " Urip iku kudu rosa. ( Hidup itu harus kuat.. !"-red ).  Jadi,

menjadi pemimpin bangsa ini juga harus kuat. Tidak banyak curhat ke rakyat, tidak

gampang ngambek dan punya daya sensitifitas yang tinggi terhadap penderitaan rakyat.

Mbah marijan ada the real superhero bukan saja bagi masyarakat Jogja, tapi bagi bangsa

ini.. !

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun