26 September 2013 10:23Diperbarui: 24 Juni 2015 07:232490
Kita punya Badan Pusat Statistik (BPS), berbagai data lengkap ada disana, dari pulauhan tahun yang lalu sampai sekarang pun ada.
Tapi mengapa data BPS jarang sekali di pakai oleh media-media mainstream untuk mendukung sebuah opini?. Contohnya media lebih suka menampilkan Jokowi blusukan plus di sertai wawancara satu atau dua orang yang menyanjung-nyanjung jokowi. Mengapa tidak menampilkan data-data statistik sebelum dan sesudah jokowi menjabat di solo?, misalnya angka kemiskinan sebelum dan sesudah jokowi, atau angka pengangguran sebelum dan sesudah Jokowi?. Media itu kan di isi rata-rata oleh kaum terpelajar, seharusnya bisa membuat berita yang lebih ilmiah.
Walupun data statistik itu bisa dan seringkali dimainkan. Tapi bisa dengan mudah di evaluasi, dan banyak pihak yang bisa mengevaluasi, karena jelas sumbernya darimana dan siapa yang bertanggung jawab atas data tersebut. Masa iya Bola saja yang pakai statistik.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.