16 Desember 2012 10:23Diperbarui: 24 Juni 2015 19:3370
Lia Amalia Sulaksmi sejak mengenalmu lewat hamparan ruang sunyi biduk yang terlahir kembali. kini bermukim di antara asma melilitkan batin, memilin semesta anganku bukan satu tapi seribu muaranya hanya padamu.
adakah sebuah pohon kau cipta demi menarikan godaan nyata di atas sana istana menanti, tapi alpa dan lupa memanja seperti akhir derita
sejak mengenalmu lewat hamparan ruang sunyi aku tak ingin Tuhan lain seperti katanya: kapitalisme apapun itu aku duduk, berdiri, berjalan bernafas kuhembus dalam dalam muaranya hanya padamu.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.