Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Naskah Buku “Facebook Undercover!” Nganggur... Hehe

7 Mei 2010   03:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:21 181 0

Menjamurnya situs jejaring sosial di dunia maya telah mengubah kehidupan umat manusia. Sekali lagi, internet telah menjadi bagian hidup umat manusia di berbagai belahan dunia. Ada beberapa fenomena menarik ikhwal kehadiran internet dalam hidup kita. Dalam hal ini, saya telah mengumpulkan beberapa tulisan yang membahas seputar etika berinternet, ngeblog, facebook, web 2.0, konvergensi cetak-online, fenomena kesuksesan google, sampai revolusi penerbitan buku di era digital. Tulisan2 tersebut ada yang telah diterbitkan beberapa Koran di daerah Jawa Barat. Selain tulisan baru, dan tulisan di weblog saya; juga banyak menyertakan tulisan yang pernah diposting di kompasiana.

Alasan memberi judul “Facebook Undercover!”, karena situs jejaring sosial ini telah mengakar dalam kehidupan lima belas juta lebih warga Indonesia. Sampai-sampai, tetangga saya di kampung, yang tak selesai sekolah di tingkat SMP, kini kalau berkenalan selalu menanyakan akun facebook. Akan tetapi, isinya tak membahas teknik ber-FB ria..hanya mengetengahkan persoalan pemanfaatan media internet…baik positif maupun negatif.

“Facebook Undercover!” saya bikin menjadi buku karena masyarakat kita perlu menyadari fungsi dan peran alat teknologis dalam kehidupannya. Panduan etika, seperti yang pernah dibilang kang Pepih, merupakan landasan bagi netizen. Kompilasi tulisan dalam buku ini juga, tak hanya membahas ikhwal situs facebook, tetapi lebih luas dari itu. Mulai kasus film “Cowboys in Paradise”, kesuksesan Google, hingga persoalan kreativitas masyarakat informasi, dibahas menggunakan bentuk tulisan esay dan artikel. Bahasanya, kadang agak formal…tetapi lebih banyak nyantainya…dengan kemasan bahasa yang “super duper” sederhana.

Berikut di bawah ini, saya sertakan daftar Isi buku yangtelah saya lay out menggunakan Adobe Indesign CS3 dan dibikin kaver yang super duper seadanya. Sesuai filosofi menulis saya…mandiri bikin kemasan sendiri…tapi kalau nggak suka…boleh diurus pihak penerbit.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun