Beberapa teman penulis mengatakan dan bahkan menuliskannya di artikel mereka bahwa menulis ya menulis saja tak peduli dibaca atau tidak alias tidak mempersoalkan jumlah pembaca. Bagi saya pernyataan mereka ini aneh. Kalau menulis tidak untuk banyak dibaca orang lain lalu untuk apa? Kalau sekedar ingin menulis untuk kepuasan diri sendiri lalu untuk apa ditampilkan di media? Untuk apa harus ada penerbit? Untuk apa harus ada media massa cetak maupun elektronik untuk menampung suatu tulisan? Untuk apa harus ada blog atau
website sarana memposting tulisan semacam Kompasiana? Kalau mereka tidak butuh pembaca mengapa mereka tidak menulis saja di buku harian dan dibaca sendiri?
KEMBALI KE ARTIKEL