Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

PKS Berang

14 Januari 2014   17:23 Diperbarui: 16 Agustus 2018   09:28 504 18

Setelah Partai Demokrat yang selama ini selalu merasa terlalu diberitakan negatif sepak terjangnya, sekarang giliran Partai Keadilan Sejahtera yang berang karena pemberitaan media.

Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali menyalahkan media massa atas hasil survei Pol-Tracking yang menunjukkan bahwa partainya paling banyak diberitakan negatif. Menurutnya, pemberitaan media terhadap PKS selama ini tidak proporsional.

"Pertama, tolonglah agar media semuanya proporsional karena semua tidak proporsional tidak baik. Kalau anggota tubuh ada yang besar sebelah kan tidak proporsional, tidak baik," kata Mardani saat dihubungi Kompas.com, Selasa , 14 Januari 2014.

Lebih lanjut dia mengatakan, partainya bukanlah satu-satunya partai yang terjerat kasus korupsi. Menurut Mardani, banyak partai yang terjerat kasus korupsi lebih parah dari PKS. Ia berpendapat bahwa bahwa kasus korupsi yang menjerat PKS hanyalah kasus dugaan suap kuota impor daging sapi oleh mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq.

Menurut survei Pol-Tracking, PKS paling banyak diterpa pemberitaan negatif sepanjang tahun lalu. Pemberitaan negatif itu terutama keterkaitan kader PKS dengan kasus hukum. "PKS adalah partai yang memiliki tone pemberitaan negatif paling tinggi dibandingkan partai lain, yaitu 23,87 persen dari total pemberitaan terhadap partai itu," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda AR dalam diskusi dan paparan hasil riset tersebut, Selasa, 14 Januari 2014 di Jakarta.

Jumlah media yang dipantau dalam survei itu adalah lima stasiun televisi, lima media online, dan lima media cetak. Pemberitaan yang dipantau adalah berita pada program berita siang dan sore pada Senin hingga Jumat di stasiun televisi TV One, Metro TV, SCTV, RCTI, dan Trans7 . Sementara itu, media online yang dipantau adalah Detik.com, Kompas.com, Viva.co.id , Merdeka.com, dan Okezone.com. Adapun media cetak yang dipantau adalah Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, dan Seputar Indonesia. Pemantauan dilakukan selama 1 Februari hingga 24 Desember 2013.

Sebenarnya cukup wajar bagi PKS untuk diberitakan seperti itu oleh media. Risiko yang harus ditanggung sebagai partai yang mengaku sangat agamis dalam platform politiknya. Partai apapun, apalagi yang berjubah agama, semestinya pantang untuk makan “daging” haram. Daging dalam pengertian sesungguhnya daging sapi yang merupakan proyek korupsi maupun daging dalam pengertian uang serta daging cantik dan wangi yang dipelihara dari pencucian uang. Menghalangi dan bahkan yang lalu melawan penyelesaian kasus daging haram ini semakin membuka mata rakyat betapa partai yang bersangkutan tidak mempunyai perilaku politik yang santun apalagi agamis.

Semboyan, slogan maupun visi misi partai tentu boleh saja mengatasnamakan penegakkan keadilan dan peningkatan kesejahteraan rakyat namun kalau dalam kenyataannya hanyalah untuk menyejahterakan para petinggi dan punggawa partai maka rakyat sangat pantas untuk berhati-hati. Apalagi dalam faktanya justru pernah mencoba melawan penegakan keadilan maka rakyat sudah seharusnya meninggalkan partai tersebut. Perilaku partai yang tidak agamis merupakan wujud penghinaan terhadap agama yang dipakai sebagai kendaraan partai tersebut maka terasa wajar kalau rakyat negeri ini yang agamis meninggalkan partai ini.

Bukan berarti partai yang tidak pakai jubah agama lebih bebas korupsi tetapi ada tuntutan masyarakat yang lebih bagi partai yang berjubah agama untuk senantiasa bersih. Sebenarnya pemberitaan media itu justru seharusnya disikapi positif oleh PKS dengan membersihkan diri dari perilaku korupsi dan jangan malahan mengatakan bahwa ada partai lain yang lebih buruk. Itu pernyataan yang tidak dewasa. Mestinya PKS bersyukur diingatkan oleh media, berarti masih diperhatikan agar menjadi partai yang baik.

Nasib PKS yang terpuruk sebenarnya tidak hanya karena pemberitaan media belaka. Rakyat yang semakin cerdas memang semakin kritis mencermati partai yang hanya pandai bersilat lidah. NKRI ini milik rakyat yang pancasilais bukan milik mereka yang fanatis sempit serta pengunyah daging haram. Apabila PKS tidak segera berbenah diri maka bersiaplah untuk tumbang ditinggalkan oleh masyarakat.

Salam damai penuh cinta.

Referensi Berita: Banyak Diberitakan Negatif, PKS Salahkan Media

***

Solo, Selasa, 14 Januari 2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun