Di jasa reparasi peralatan elektronik tempatku bekerja, para karyawan terkadang memperbaiki alat elektronik milik kerabat sendiri. Kami melakukannya secara sembunyi-sembunyi, agar supervisor kami tidak mengetahuinya.
Suatu hari, saat Herman sedang memperbaiki blender, tiba-tiba supervisornya memergokinya.
“Herman!” katanya. “Blender itu milik siapa?”
“Teman saya,” jawab Herman.
“Siapa?”
“Kan saya sudah bilang, pak, punya seorang teman.”
“Kalau begitu saya akan lapor manajer,” ujar supervisor itu dengan marah, sambil meninggalkannya.
Supervisor tersebut kemudian kembali bersama manajer tempat kerja kami. Setelah mendengar penjelasan supervisor, sang manajer dengan tenang berkata: “Sudahlah, Herman itu kan salah satu karyawan terbaik yang dimiliki perusahaan ini. Biarkan dia memperbaiki blender ibuku.”
Salam canda penuh cinta.
***
Solo, Minggu, 6 April 2014
Suko Waspodo