Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tatkala Pagi Kehilangan Embun

25 Januari 2025   08:16 Diperbarui: 25 Januari 2025   08:16 38 8
tatkala pagi kehilangan embun
ada hening yang menggantung di udara
seperti doa yang tak selesai dibisikkan
atau langkah yang terlambat menuju rumah

burung-burung pun ragu berkicau
seolah bertanya, di manakah serpihan malam
dedaunan resah, menggigil tanpa pelukan
sebab embun, sang penenang, tiada lagi datang

adakah ini tanda dunia terburu waktu
berpacu dengan detik yang lupa bernapas
hingga pagi tak sempat menitipkan bening
pada rerumputan yang merindu sentuhan

tatkala pagi kehilangan embun
langit terasa lebih jauh
matahari lebih tajam menyengat
dan hati manusia, sedikit lebih sepi

namun lihatlah, jejak embun tak pernah hilang
ia tertanam dalam tanah
menjadi cerita pada akar-akar pohon
menumbuhkan harapan meski tak lagi terlihat

mungkin, embun hanya mengajarkan kita
bahwa kehilangan adalah awal pencarian
dan pagi, meski tanpa embun
masih punya cahaya untuk membasuh gelisah


***
Solo, Sabtu, 25 Januari 2025. 8:08 am
Suko Waspodo


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun