mengalir perlahan melalui tirai jendela
membangunkan kita dari mimpi
di dunia nyata yang lebih indah, lebih nyata
kau, di sisiku, bagai lukisan tanpa cela
kulitmu menyimpan hangat malam yang tersisa
kujelajahi setiap lekuk indah tubuhmu
seperti pelaut mencintai laut birunya
bibir kita bersenandung tanpa kata
melodi yang hanya kita pahami bersama
nafasmu, ritme yang memabukkan
mengisi udara pagi dengan keintiman
tanganmu, bagai penari di panggung
menelusuri jalanku dengan sentuhan dalam
di antara desah dan bisik kita mesra
waktu seakan membeku, menunda harinya
mentari malu menyaksikan cinta kita
namun sinarnya tak mampu berpaling jua
di sini, di pagi hening yang masih muda
kita mencipta surga tanpa jeda
saat akhir tiba, kau tersenyum manja
dan pagi menyimpan rahasia kita
dunia memanggil, namun kita tahu
esok pagi, simfoni ini akan mengalun indah lagi
***
Solo, Jumat, 29 November 2024. 11:07 am
Suko Waspodo