langkahku menuju ilusi yang terbungkus manis
cinta, kau hadir seperti bayang di padang tandus
menjanjikan oase, namun hanyalah kilauan tipis
dalam tatapanmu kutemukan harapan
seperti air di ujung mata yang tak pernah sampai
tetapi waktu mengajari, cinta yang kuharap
hanyalah pantulan, bukan kenyataan yang nyata
kupeluk angin, merengkuh janji kosong
lukisan indah yang kau gores di langit senja
namun setiap detik memupus warna-warna
mengganti rindu dengan kehampaan terbungkus kata
cinta, kau fatamorgana yang terus menari
membawa jiwaku terombang di antara mungkin dan tiada
namun kini ku tahu, ilusi takkan lagi mengikat
aku bebas, meski tanpa mimpi yang pernah terpahat
fatamorgana itu pudar di cakrawala
meninggalkan hati yang belajar untuk berdiri
bukan lagi memburu bayang tak tergapai
tetapi merangkul kenyataan, walau tak seindah mimpi
***
Solo, Jumat, 13 September 2024. 6:08 pm
Suko Waspodo