Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Pilihan

Melepaskan Kreativitas di Kehidupan Selanjutnya: Kekuatan Terapi Menulis untuk Lansia

25 Juli 2024   09:10 Diperbarui: 25 Juli 2024   09:12 141 15
Seiring bertambahnya usia, kekayaan hikmah dan pengalaman memperkaya hidup dan tulisan kita. Meskipun ada kepercayaan umum bahwa usia di atas 60 tahun ditandai dengan penurunan fisik dan kognitif, banyak kekuatan yang muncul di kemudian hari yang secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan kreatif kita, khususnya dalam menulis.

Manfaat Kognitif dari Penuaan

Peningkatan Pemecahan Masalah dan Kebijaksanaan

Salah satu kekuatan penting adalah peningkatan pemecahan masalah. Seiring dengan berkembangnya perpustakaan pengalaman internal kita dari waktu ke waktu, kita mengumpulkan lebih banyak data untuk diambil, sehingga memungkinkan kita mengatasi masalah dengan lebih efisien dibandingkan individu yang lebih muda. Otak yang menua tidak perlu menganggap setiap situasi sebagai sesuatu yang baru; sebaliknya, ia bergantung pada proses otomatis korteks frontal untuk mengenali pola dan mengingat solusi yang relevan dengan cepat.

Penyimpanan kenangan dan pengalaman yang luas ini memungkinkan orang lanjut usia untuk fokus lebih penuh dan dengan lebih sedikit gangguan. Selain itu, kebijaksanaan---yang berasal dari kehidupan yang panjang dan penuh peristiwa, pengambilan keputusan kumulatif, dan pola yang tersimpan---semakin meningkatkan kemampuan kognitif kita. Kebijaksanaan ini memungkinkan kita mengungkapkan pemikiran kita dengan kekayaan dan kedalaman yang mungkin belum dimiliki oleh orang-orang muda.

Ilmu di Balik Penuaan Kreatif

Gene Cohen, seorang ahli gerontologi dan psikiater, melakukan penelitian ekstensif yang menghubungkan kebijaksanaan otak yang menua dengan kreativitas. Temuannya menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, semakin besarnya simpanan informasi dan perspektif hidup kita akan meningkatkan potensi kreatif kita. Cohen mengamati bahwa orang lanjut usia memiliki kecenderungan alami untuk mengenang dan menguraikan cerita, yang ia pandang sebagai bagian dari rencana alam untuk meneruskan kebijaksanaan dari satu generasi ke generasi lainnya.

Kegembiraan dan Tujuan Menulis di Kehidupan Selanjutnya

Pemenuhan dan Warisan Pribadi

Orang dewasa yang lebih tua sering kali menemukan kegembiraan dan tujuan besar dalam menulis. Baik mereka menemukan bakat terpendam, senang berbagi kebijaksanaan, atau ingin meninggalkan warisan, para senior yang menulis merasakan energi, semangat, dan kepuasan. Menulis menjadi sebuah proses sekaligus hasil, tidak lagi didorong oleh tujuan atau imbalan eksternal.

Sebagai seorang konselor dan penulis, saya telah merasakan langsung manfaat terapeutik dari menulis. Saya juga mengajari orang lanjut usia lainnya untuk menulis tentang kehidupan mereka, membantu mereka memanfaatkan kekayaan kenangan dan pengalaman mereka.

Menulis sebagai Praktek Terapi

Serbaguna dan Mudah Diakses

Menulis adalah aktivitas yang sangat portabel dan mudah beradaptasi. Introvert mungkin lebih suka menulis sendiri, baik menggunakan perangkat elektronik atau tulisan tangan, sementara ekstrovert mungkin menikmati interaksi sosial dalam kelompok atau kelas menulis. Ambivert dapat menemukan keseimbangan antara lingkungan menulis yang menyendiri dan sosial.

Ada berbagai platform penulisan yang sesuai dengan preferensi berbeda. Penulisan aliran kesadaran memungkinkan ekspresi tidak terstruktur, sementara kelas memoar di pusat senior menawarkan pendekatan yang lebih terorganisir. "The Artist's Way" karya Julia Cameron memberikan latihan dan tugas untuk merangsang kreativitas, awalnya dirancang untuk penulis skenario tetapi dapat diterapkan pada siapa saja.

Salah satu metode yang sangat efektif adalah Guided Autobiography, yang dibuat oleh ahli gerontologi James Birren, Ph.D. Format kelompok kecil ini, biasanya didasarkan pada program 10 minggu, memberi isyarat kepada peserta untuk merefleksikan kehidupan mereka dan mengatur ingatan mereka. Anggota kelompok menulis tugas terstruktur tentang berbagai tema kehidupan, berbagi dan mendiskusikan pekerjaan mereka dalam lingkungan yang mendukung.

Contoh dan Dampak Kehidupan Nyata

Misalnya, di salah satu kelas, seorang wanita berusia 94 tahun dengan ingatan luar biasa membawa buku catatan yang disimpan suaminya tujuh dekade sebelumnya, berisi rincian pengeluaran sehari-hari mereka selama perjalanan pasca-Perang Dunia II di Eropa. Harta karun berupa materi ini membangkitkan ingatan dan emosi yang kuat, menggambarkan dampak mendalam dari menulis pada ingatan dan kognisi.

Manfaat Kognitif dan Sosial dari Menulis

Menulis tentang sejarah seseorang merangsang fungsi kognitif dan memberikan cara yang bermakna untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang berpikiran sama. Hal ini memungkinkan orang lanjut usia untuk menggali dan berbagi masa lalu mereka, memperkaya kehidupan mereka dan kehidupan orang-orang di sekitar mereka.

Kesimpulan

Menulis di kemudian hari menawarkan banyak manfaat, mulai dari peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan memecahkan masalah hingga kegembiraan berekspresi kreatif dan kepuasan meninggalkan warisan. Dengan terlibat dalam menulis, para lansia dapat memanfaatkan kebijaksanaan dan pengalaman mereka, memperkaya kehidupan mereka sendiri dan kehidupan generasi mendatang. Baik melalui refleksi pribadi atau berbagi cerita, menulis berfungsi sebagai tonik yang ampuh untuk penuaan otak, menumbuhkan kreativitas, koneksi, dan kepuasan pribadi.

***
Solo, Kamis, 25 Juli 2024. 8:58 am
Suko Waspodo


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun