Lubang-lubang waktu menggerogoti, memakan jejak-jejak perjalanan panjang. Namun batu itu tegar berdiri, menyimpan rahasia yang tak terucap.
Dalam goresan-goresan huruf yang pudar, terukir kisah-kisah yang terlupakan. Mengisahkan perjalanan hidup yang berliku, di antara cinta, rindu, dan kehilangan.
Setiap retak di permukaannya, merupakan kesaksian akan perjalanan yang berat. Namun tak satupun yang mampu meruntuhkannya, karena keabadian tak bisa dihancurkan.
Sebuah batu nisan, seakan menjadi penjaga sejarah. Mengingatkan akan keberadaan kita yang fana, di tengah lautan waktu yang tak terbatas.
***
Solo, Rabu, 28 Februari 2024. 6:26 am
Suko Waspodo