Desa itu memiliki penduduk yang hidup dalam harmoni dengan alam, dan mereka menjaga telaga ini dengan sangat hati-hati. Konon, pada saat bulan purnama, air di telaga akan berubah warna menjadi lebih intens dan memancarkan cahaya yang sangat indah. Orang-orang desa percaya bahwa air dari telaga ini memiliki kekuatan penyembuhan dan bisa mengabulkan permohonan.
Suatu malam, seorang penduduk desa muda bernama Aria tertarik untuk mengungkap misteri telaga tersebut. Ia mendengar cerita dari neneknya bahwa ada artefak kuno yang bisa mengungkap rahasia sebenarnya dari Telaga Saga Warna. Artefak tersebut adalah sebuah batu permata berwarna biru langit yang disebut "Batu Saga."
Aria memulai pencariannya dengan berbicara dengan para tetua desa, yang memberinya petunjuk tentang legenda Batu Saga. Katanya, batu itu akan menunjukkan dirinya sendiri pada pemuda yang memiliki niat tulus untuk melindungi telaga dan desa. Selain itu, ia juga harus menjalani serangkaian ujian yang sulit untuk membuktikan kesungguhannya.
Aria pun pergi ke hutan dan menjalani serangkaian ujian yang melibatkan petualangan dan ketabahan. Ia harus menghadapi binatang buas, mengatasi teka-teki, dan membantu warga desa yang membutuhkan bantuan. Setiap ujian yang dijalani membawa Aria lebih dekat pada Batu Saga.
Akhirnya, setelah melewati semua ujian itu, Aria menemukan Batu Saga di dalam gua tersembunyi di dalam hutan. Batu itu berkilauan dengan warna biru yang indah dan memiliki aura magis yang kuat. Aria merasa beruntung dan bersyukur telah diberikan kepercayaan untuk menemukan artefak ini.
Ketika Aria kembali ke desa dengan Batu Saga, ia dihormati sebagai pahlawan dan penjaga Telaga Saga Warna. Ia memutuskan untuk menggunakan kekuatan Batu Saga dengan bijak untuk membantu warga desa dan menjaga telaga tersebut dari kerusakan. Dengan bantuan Batu Saga, Aria juga mampu mengungkap beberapa rahasia telaga, seperti sumber kekuatan magisnya dan hubungannya dengan alam.
Cerita Telaga Saga Warna menjadi legenda yang terus diceritakan dari generasi ke generasi, mengingatkan semua orang akan pentingnya menjaga alam dan menghormati warisan nenek moyang mereka. Telaga Saga Warna dan Batu Saga tetap menjadi simbol keajaiban alam yang perlu dijaga dengan penuh rasa hormat dan cinta.
***
Solo, Minggu, 10 September 2023. 6:56 pm
Suko Waspodo