aku bisa melihatmu setiap saat
engkau terpisah dari pikiranku
menahan rasa sakit kemarin
aku bisa melihat mataku
melihat jauh ke dalam jiwaku
untuk semua yang aku tahu sejak lama
ketika aku berjalan ke cermin
yang berdiri sangat tinggi
di kamarku yang gelap
aku melihat kebohongan dia
yang dulu pernah bersama aku
bagaimana itu membuat hatiku berdarah
seperti laut merah yang deras
aku menemukan diri saya berulang-ulang
setiap kata-kata bohong
yang akan dia ceritakan padaku
air mataku akan mengalir turun
dari mataku di wajahku kemarin
aku terus memandang ke cermin waktu
hanya untuk melihat dia
menatap jauh ke dalam hatiku
akumemegang hati dan pikiran saya
begitu banyak penyesalan
aku tidak memiliki kata-kata
yang benar-benar ingin aku ucapkan
aku merasa seolah-olah waktu telah berhenti
dan meninggalkan aku ditandai
jauh di lubuk hatiku
aku bisa melihat matanya memandangiku
sementara dia tertawa saat aku menangis
sementara dia merasakan sakit di pikiranku
aku masih bisa merasakan dia pernah menyentuh
betapa aku sangat membencinya
aku berlutut
sementara hatiku berdarah
sementara mataku sendiri menatap ke belakang
di cermin waktu
berjuang melawan imanku
seperti aku telah dikurung di dalam sangkar
seperti burung berharap untuk bebas
ke cermin aku memang melihat
malaikat cinta menatapku kembali
cahaya yang bersinar begitu terang
memberi aku harapan untuk hari yang lebih baik
***
Solo, Minggu, 19 April 2020. 7:30 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko