Ironis sekaligus menyedihkan. Di tengah hiruk pikuk kegembiraan pelantikan gubernur dan wakil gubernur Aceh kemarin, ada kesedihan dan wajah-wajah ketakutan (juga marah) yang mewarnai perjalanan demokrasi di bumi syariah yang terbilang masih sangat prematur. Ada mantan gubernur yang dipukuli massa (massa yang mungkin memilih sang mantan dahulu), ada kader Partai lokal terbesar yang menjadi sasaran penembakan oleh OTK (lagi-lagi) dan ada rumah salah seorang mantan petinggi GAM yang dilempar granat. Kekerasan dalam kehidupan politik Aceh menggambarkan betapa kerdilnya sifat dan prilaku masyarakat dalam merespon dan bereaksi dari berbagai provokasi yang bersifat temporer dan sporadis.
KEMBALI KE ARTIKEL