Mungkin sudah kewalahan, Bpk. Menteri Perdagangan, mengancam akan memidanakan feed lotter yang menahan tidak menjual sapi karena dianggap melakukan pelanggaran UU penimbunan barang (Kompas, 10 Agustus 2015) . Menanggapi berita ini saya tergelitik bertanya kepada teman saya yang kebetulan ‘nyambi’ menjadi feed lotter skala rumah tangga. “Baca nih berita, daripada dipenjara sana gih cepet jual sapimu..”. sambil terkekeh dia menjawab: “Sabar boss, bulan depan dah qurban, nah itu saat yang tepat buat jualan. Apalagi selain saya sekarang belum ada keperluan, sapiku kurang matang sedikit buat dijual”. Menurut dia, saat ini dia memang ingin menjual sapi di harga tinggi karena ongkos ‘ngarit’ sangat tinggi, dimana musim kemarau rumput menjadi mahal. Alasannya tukang ngaritnya semakin jauh mencari rumput. Teman saya ini, walau kecil-kecilan dia juga pengusaha feed lotter. Beli 2 sapi bakalan, dipelihara sampai gemuk terus dijual lagi, terus hasil penjualan digunakan beli 2-3 sapi lagi.
KEMBALI KE ARTIKEL