Ternyata dari sekian banyak lembaran, ada satu halaman yang telah terisi penuh. Aku beri judul kisah hati. Seketika netraku berkaca melihatnya. Rasanya hati ini pun bahagia, ternyata aku sudah tidak perlu lagi mencari pengisi untuk kisah hati.
Semua yang Tuhan berikan, aku inginkan, aku butuhkan sudah lebih dari cukup. Aku pun tersadar aku tidak perlu lagi mencari.
Aku hanya perlu menata dan mensyukuri untuk mengisi kisah hati ini. Ternyata, itu kamu, Li.