Hidup di pinggiran rel kereta api (KA) di Jakarta menjadi pilahan warga sejak 1957 silam. Keberadaan mereka tumbuh diawali ketika terjadi urbanisasi secara berkelompok kecil sebagai kuli atau tukang pada proyek-proyek pembangunan sejak tempo dulu. Mereka memilih pinggir rel karena tidak disediakan tempat oleh pemberi kerja. Tahun demi tahun hunian di pinggir rel KA terus bertambah dan hingga saat masih bertahan, meskipun PT. KAI sebagai penguasa lahan telah berulang kali menertibkan hunian di pinggir rel.
KEMBALI KE ARTIKEL