PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PT. PELNI merupakan perusahaan pelayaran angkutan penumpang kapal laut terbesar di Nusantara. PELNI melayani pelayaran antar pulau, menyinggahi 92 pelabuhan di Nusantara mulai dari Belawan, Medan hingga ke Jayapura dan Merauke di Papua. Trayek Kapal totalnya ada 1.186 trayek, sebagian besar melayani trayek ke Indoensia Timur dan utara.
Pada akhir Desember 2014 ini perusahaan yang sudah mulai membaik kinerja pelayananya ini akan menyelenggarakan aksi untuk Indonesia dengan mengemas  paket wisata bahari dengan harga ekonomis "Let's Go Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan Let's Go Raja Ampat Sorong,  Papua." Kedua destinasi wisata itu dialayari kapal PELNI, sehingga perusahaan yang saat ini dipimpin Sulistyo Wimbo Hardjito sebagi Direktur Utama itu dapat menyajikan Wisata Bahari dengan sasaran wisatawan domestik.
Pria 59 tahun yang  sudah menyambangi seluruh benua di dunia  termasuk ke kutub utara dan menginap di Hotel es bersama keluarga ini punya segudang pengalaman traveling yang sangat mendukung tugasnya di perusahaan  di atas laut ini. Setelah memimpin PELNI selama enam bulan dan blusukan dari satu kapal ke kapal milik PELNI dari Medan sampai Merauke, ia beserta jajaranya dapat menyajikan Wisata Bahari bersama PELNI ke Raja Ampat dan ke Wakatobi yang akan disusul Let'Go Anambas, Kepulauan Riau.
Untuk menggali potensi wisata bahari, PELNI mengajak sejumlah awak media cetak, online dan Televisi untuk ikut terlibat dalam survey wisata bahari. Sejumlah kekurangan di lokasi wisata bahari  diantaranya  aksesibilitas, penginapan, makan dan transportasi ke lokasi wisata. Wimbo lalu mecoba memanfaaatkan potensi kapal PELNI yang menyinggahi Pelabuhan Sorong untuk memfasilitasi wisata ke Raja Ampat dengan Kapal Tatamailau. Kemudian Pelabuhan Baubau di Sulawesi Tenggara untuk Wisata ke Wakatobi.
PELNI yang menyinggahi pelabuhan-pelabuhan di nusantara sejak puluhan tahun silam menyinggahi pulau-besar, terpencil dan pulau terluar ini terus  berinovasi, berkreasi. Sebelum  adanya Konsep Tol Luat dan Poros Maritim yang digagas Presiden Jokowi, timnya sudah  membuat trayek-trayeknya lebih menarik dan mampu menjaring penumpang dengan tujuan berwisata ke pulau-pulau yang indah terutama di kawasan Indonesia Timur dengan mengajak awak media dengan kemasan "Media Tour PELNI" sejak Agustus 2014 lalu.
Perusahaan BUMN transportasi laut yang memiliki 46 kantor cabang di seluruh Indonesia mengemas  Potensi wisata bahari dengan Let’s Go Wakatobi sebuah paket untuk lima hari empat malam yang dijadwalkan berlangsung pada 26 -30 Desember 2014. Para penumpang dari  berbagai kota di tanah air harus terbang dengan pesawat ke Baubau. Dari Baubau menuju ke Pulau Wangiwangi, ibukota Kabupaten Wakatobi dengan Kapal Kelimutu yang saat itu port stay (berlabuh),  tidak melayani penumpang umum. Moment ini dimanfaatkan untuk menyelenggarakan wisata bahari.
Kapal Kelimutu selain sebagai sarana transportasi dari Baubau ke Pulau Wanci, Ibu Kota Kabupaten Wakatobi juga akan dimanfaatkan untuk hotel terapung, floating Hotel. PELNI mencoba mengatasi kesulitan penginapan, makan, minum, sanitasi dan akses ke obyek wisata laut yang umumnya kesulitan. "Akses, penginapan dan sanitasi bagi orang  yang ingin wisata bahari mengalami kesulitan. PELNI memfasilitasi kesulitan itu dengan Kapal PELNI di rute yang dilalui," terang  Corporate Secretary Yahya Kuncoro.
Selain wisata ke Wakatobi, PELNI  juga mengemas wisata ke Raja Apmat, Sorong Papua dengan kemasan  "Let’s Go Raja Ampat" tanggal 24-27 Desember 2014.Ada tiga pilihan harga yaitu kelas satu, jelas dua dan kelas ekonomi dengan harga Rp 900  ribuan hingga Rp 2 juta/ orang. Untuk biaya menyelam (diving) tinggal tambah biaya. Bagi  yang sudah punya lisensi tentu lebih murah hanya Rp 650 ribu/orang. Lewat paket wisata ini, wisatawan dengan minat khusus menyelam (diving) yang selama ini hanya bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat papan atas dan wisatawan mancanegara, namun dengan memanfaatkan momen liburan akhir tahun, PELNI dapat memberikan layanan wisata yang dapat dijangkau masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, khususnya kalangan mahasiswa dan karyawan berpenghasilan sedang.
Sambil mendalami obyek-obyek Wisata Bahari bersama sejumlah media ibu Kota, internal PELNI  juga berbenah. Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal utama perubahan terus ditingkatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan mental untuk menyongsong perubahan pelayanan. Tahun depan paket wisata akan di tambah. Kalau di akhir tahun 2014 ini ada paket dari Sorong dengan KM Tatamailau dan Wakatobi dengan KM Kalimutu, maka pilihan lainnya adalah Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur ke  Pulau Komodo dengan KM Sirimau dan Anambas dengan Kapal Bukit Raya.
Potensi wisata bahari yang diprogram untuk tahun depan, misalnya dari Tarakan, penumpang bisa berwisata ke Pulau Derawan dengan KM Bukit Siguntang. Pulau Anambas dari Tarempa dengan KM Bukit Raya. Miangas melongok Pulau Mane’e dengan KM Tilongkabila atau ke Pulau Togian dan Tomini  dengan KM Sengiang. Semua obyek wisata bahari itu dilayari oleh kapal PELNI sehingga dapat dikemas untuk para wisatawan domestik yang ingin mengunjungi obyek wisata bahari di seluruh pelosok nusantara yang disinggahi Kapal PELNI.
Perusahaan pelayaran pelat merah ini prihatin dengan kondisi bangsa di mana keindahan pulau-pulau, laut dan indahnya didalam lautan hanya dinikmati wisata asing. "Ketika ke Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur banyak wisatawan asing berkunjung. Sementara bangsa sendiri tidak dapat menikmatinya. Pulau Komodo 90 % dikunjungi turis asing. Wisatawan dalam negeri cuma 10% prosen. PELNI ingin memberikan nilai tambah bagi nusa dan bangsa," terang Wimbo kepada media pada Media Tour ke Batam beberapa waktu lalu. ###