Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Jangan Tersesat di Rimba "Pembodohan"

7 September 2016   11:46 Diperbarui: 7 September 2016   12:06 46 1

 .
 Opini dongkol #SPMC Suhindro Wibisono.
 .
 Ketika mendengar berita soal Reza yang ternyata dibebaskan karena test urinenya negatif, masih biasa saja, dan engga gumun. Indonesia ini, ojo gumunan.
 .
 Tapi ketika dibalik dinyatakan bebas juga dinyatakan harus "rehabilitasi", seketika itu juga langsung mikir, seng gendeng iki sopo? Aku yang engga paham masalah, kupingku seng salah, cara berpikirku seng salah kaprah, atau aku benar-benar sudah parah? (Maaf kalau ternyata salah mencermati berita)
 .
 Mungkin ada yang bisa bantu, "rehabilitasi" itu untuk apa? Wong bersih dari narkoba kok rehabilitasi? Apa ya yang ingin dipamerkan pada masyarakat? Bukankah seharusnya Reza yang memberikan kesaksian bagi para pencandu, apa resep yang dipakai sampai begitu hebatnya yang bersangkutan, gaul dengan pecandu tapi tidak ikut kecanduan? Itu logika saya, bagaimana menurut Anda?
 .
 Negeri tercinta ini memang sangat ngenes, lihat sidang kesaksiannya Ahok yang menyidangkan Sanusi juga menggelikan. Utamanya dialog antara Ahok dan tim pembela, kasus utamanya soal usaha penghilangan pembagian keuntungan 15 persen yang seharusnya diperoleh Pemprov DKI oleh pihak Legislatif. Untuk hal itu Pemprov DKI sudah mengadakan perjanjian tertulis dengan pengusaha reklamasi, dan sudah sama-sama setuju bahwa pengusaha pengembang akan memberikan kontribusi tambahan 15 persen dari hasil penjualan hasil reklamasi itu.
 .
 Ketika anggota DPRD Sanusi yang tertangkap tangan oleh KPK dan dituduh berhubungan dengan kasus tersebut, lalu pembelanya kok sepertinya tidak punya nurani atas negeri ini. Membela dengan cara mengusahakan agar Ahok yang tampak salah. Kontribusi 15 persen dari hasil reklamasi itu hitungan kasarnya ada dikisaran sekitar 45~50 triliun, dan akan digunakan untuk sebesar-besar manfaat bagi DKI, tentu saja semua bermuara untuk rakyat Ibu Kota, apa engga keblinger beneran jika itu justru mau dihilangkan oleh oknum anggota DPRD DKI? Jadi sebenernya anggota DPRD ini dipilih untuk mewakili siapa? 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun