Beberapa daerah telah bersedia dan telah mengajukan proposal kesiapan menjadi tuan rumah acara tersebut. Diantaranya Provinsi NTB, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Jawa Timur.
Masing-masing Majelis Wilayah KAHMI di daerah itupun telah memaparkan kesiapannya menjadi tuan rumah dihadapan Koordinator Presidium MN KAHMI, SC dan OC Munas di Jakarta pada Selasa 8 Februari 2022.
Tentu, masing-masing daerah berkeinginan menjadi tuan rumah namun keputusan akhir ada di Majelis Nasional (MN) KAHMI. Saya pribadi secara subjektif dan objektif menyatakan bahwa Munas KAHMI Ke-XI layak diselenggarakan di NTB. Apa indikator atau alasannya?
Pertama, konsolidasi kelembagaan KAHMI dan HMI di NTB cukup baik. Diseluruh kabupaten/kota sudah ada majelis Daerahnya. Pun demikian dengan HMInya, seluruh Kabupaten/kota telah memiliki pengurus HMI Cabang-semuanya dengan status cabang penuh.
Ini menunjukkan bahwa respon, komitmen dan dedikasi para alumni dan kader terhadap KAHMI dan HMI di NTB sangat baik dan layak diberikan apresiasi.
Kedua, letak geografis. Letak geografis NTB yang berada ditengah Indonesia memungkinkan setiap peserta Munas yang berada barat, utara dan timur hadir secara efektif dan efisien dari aspek tenaga, waktu dan biaya.
Ketiga, transportasi dan akomodasi. Tidak sulit bagi siapa saja-termasuk peserta Munas untuk datang ke NTB lewat mana saja. Bandar Internasional Lombok (BIL) yang berada di Lombok Tengah adalah bandara dengan standar Internasional. Melayani rute kebarangkatan dan kedatangan darimanapun dan kapanpun (24 jam).
Pun demikian dengan transportasi daratnya. Di NTB, memiliki armada transportasi yang dimiliki pemerintah maupun swasta yang bisa menjangkau wilayah mana saja dengan akses jalan yang layak dan terkoneksi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.
Soal akomodasi, hampir semua hotel di NTB, khusunya di Lombok Tengah, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat-yang recananya sebagai tempat acara standar bintang lima. Memiliki Kamar dan Ball Room yang mampu menampung ribuan orang.
Ketiga, Daerah Wisata. Salah satu tawaran konsep MW KAHMI NTB yang telah dipresentasikan oleh Kordinator Presidiumnya Bang Didi Sumardi adalah konsep rekreasi bagi peserta munas.
Selain menyelenggarakan hajatan organisasi. Para peserta, juga bisa berekreasi, menikmati wisata yang ada di NTB (Lombok Khususnya) yang kaya akan wisata religi, wisata budaya, wisata kuliner dan wisata alamnya.
Ada beberapa tempat yang dapat dikunjungi dan nikmati oleh peserta Munas. Dimana tempat-tempat itu sudah dikenal dunia. Diantaranya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang disitu ada pantai yang indah dan menawan. Disitu juga letak sirkuit internasional-Pertamina Mandalika International Street Circuit (PMISC), tempat penyelenggaran MotoGP dan WSBK.
Selain itu, terdapat Pantai Senggigi yang merupakan syurga bagi para pengunjung. Disekitarnya ada Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Tempat-tempat itu sangat layak dan tepat untuk melepaskan kelelahan, meregangkan otot dan otak paska Munas.
Bicara kulinernya, tidak kalah nikmat dan enak dibanding daerah lainnya. Disini ada sate rembigenya, ayam taliwang, ada plecing kangkung yang dapat memanjakan lidah dengan harga terjangkau. Pun demikain dengan wisata budayanya. Ada banyak tempat wisata budaya religi yang ada disini (Lombok).
Keempat, aman dan nyaman. Tidak mungkin menyelenggarakam suatu kegiatan dalam ketidak nyamanan dan ketidak amanan. Nah, NTB adalah satu-satunya daerah yang aman dan nyaman untuk dikunjungi dan menyelenggarakan suatu kegiatan.Â