Di sebuah kelas yang sunyi di kampus, Awan duduk dengan tenang di barisan belakang, menatap papan tulis di depan. Mata kuliah yang sedang berlangsung adalah Filsafat Barat, salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa humaniora. Topiknya tentang eksistensialisme, tentang pemikiran Sartre dan Nietzsche, tentang kebebasan, makna hidup, dan absurditas. Namun, perhatian Awan tidak sepenuhnya tertuju pada materi yang disampaikan dosen. Perhatiannya, sejak hari pertama kelas ini, tertuju pada seorang mahasiswi yang duduk di barisan tengah---Rina.
KEMBALI KE ARTIKEL