Cing Ato
#SarapanPagidenganMenulis
Pertemuan kedua pelatihan membuat majalah digital dengan materi me-layout Majalah Sekolah. Penulis sedikit banyak dapat memahami apa yang disampaikan oleh narasumber. Dan penulis yakin pasti bisa. Teringat akan sebuah kalimat yang sering penulis temui dan dengar dari para guru dan narasumber. Seperti ini kalimatnya.
"Tidak ada yang tidak mungkin jika, kita mau belajar, pasti bisa"
Kalimat peneguh ini sering kita dengar dari orang-orang yang berpikiran positif thinking. Kalimat itu pendek, tetapi mampu menggerakkan menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat. Tatkala kalimat itu menghujam ke dalam diri, sudah dipastikan akan mewujudkan sebuah impian.
Penulis rasakan sendiri dalam berselancar mengarungi samudera kehidupan ini. Satu contoh sederhana, penulis hanya seorang guru di pinggiran kota Jakarta. Dalam bidang tulis-menulis penulis tidak begitu pandai menyusun kata-kata, apalagi menjadi sebuah kalimat yang bermakna. Karena ingin bisa menulis, penulis mencoba belajar menulis dari hari ke hari, pada akhirnya menulis itu seperti air sungai yang mengalir begitu saja.
Begitu juga dengan bidang yang lain, seperti me-layout buku, cover buku, player, dan lain-lainnya. Semuanya berawal dari ketidaktahuan. Kini Alhamdulillah, bisa mengerjakan minimal untuk diri sendiri dan maksimal bisa membantu teman dan yang lainnya.
Kini mulai jelas bagaimana membuat majalah sekolah/madrasah. Di hari kedua pelatihan membuat majalah digital sekolah, narasumber memberikan materi teknik me-layout satu persatu bagian majalah dan bagaimana cara menggabungkan menjadi kesatuan yang utuh.
Karena penulis sudah punya dasar-dasar me-layout dan mendesain cover buku. Penulis tidak terlalu sulit untuk membuat apa yang narasumber tugaskan, cukup hitungan menit desain dan layout majalah bisa penulis kerjakan. Yang terpenting kita sudah mempunyai bank tulisan, sehingga dengan cepat kita membuat layoutnya.
Itulah tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau belajar, pasti bisa. Tentunya semua butuh proses yang panjang.
Kalimat peneguh di atas hanya sebatas kalimat jika, kita tidak mewujudkannya. Tentunya untuk mewujudkannya butuh proses dan tidak instan. Dalam menjalani proses tidak semudah membaca kalimat itu. Semua ada langkah -langkah untuk menggapainya dan juga ada mental yang harus kita miliki. Kalau tidak kalimat itu hanya sebatas kalimat tampak makna.
Penulis mencoba memaparkan berdasarkan pengalaman yang penulis jalani dalam mempelajari dalam berbagai bidang.
Langkah-langkah itu di antaranya, yaitu:
Pertama, harus banyak membaca. Membaca buku atau yang lainnya akan menambah wawasan dan membentuk mindset seseorang, lalu menggerakkan seluruh energi yang dimiliki dan pada akhirnya akan mewujudkan impian.
Kedua, harus banyak melihat. Sekarang zaman digital, hampir semua lini kehidupan bersinggungan dengan digital. Dengan digital orang bisa mengakses apa saja yang dibutuhkan, tinggal melihat di Mbah Google lalu klik yang dicari, tersedialah berbagai suguhan.
Ketiga, harus belajar kepada ahlinya. Suatu keharusan bagi kita yang ingin belajar sesuatu hal, harus belajar kepada ahlinya langsung. Hal ini sangat baik, karena langsung berhadapan dengan ahlinya. Kita bisa bertanya langsung, ketika kita mendapatkan kendala dan hasil kerja kita bisa dikoreksi olehnya. Terkadang di internet tidak seutuhnya diberikan, sehingga kita kebingungan untuk bertanya kepada siapa.
Keempat, harus berkomunitas dengan orang yang mempunyai kesamaan tujuan. Karena dari komunitas itu kita bisa saling mengisi dan melengkapi. Kita bisa bertanya dan kita pun bisa memberikan jawaban untuk komunitas yang butuh akan pengetahuan kita.
Kelima, harus mempunyai net working. Membuka jejaring sosial itu sangat penting dalam segala hal. kita makhluk saling ketergantungan satu sama lainnya. Di satu sisi kita bisa berdiri sendiri dan bisa mengerjakan semuanya tetapi, terkadang butuh waktu yang cukup lama. Di satu sisi kita butuh orang lain untuk membantu mempercepat pekerjaan kita. Di sinilah butuhnya kerja sama kepada sesama komunitas.
Langkah-langkah hanya tinggal langkah-langkah. Berhasil atau tidaknya semua kembali kepada diri sendiri. Maka itu, untuk memperlancar langkah-langkah butuh beberapa sikap mental sebagai peneguh.
Mental-mental yang harus dimiliki dalam mewujudkan impian, di antaranya, yaitu:
Pertama, Tekun. Kalimat peneguh hanya sebatas kalimat jika kita tidak pernah tekun dalam mempelajari sesuatu. Untuk sukses butuh ketekunan/keuletan. Ketika kita menekuni sesuatu bidang dan tidak berpindah kepada yang lain. Maka, impian akan terwujudkan.
Kedua, kontinuitas. Butuh kontinuitas dalam mempelajari sesuatu apapun yang kita akan tuju. Tidak ada sesuatu yang dilakukan dengan instan, semua butuh kontinuitas. Seperti halnya penulis, untuk bisa dan lancar menulis. Penulis hampir setiap hari latihan menulis.
Ketiga, tekad yang kuat, jangan lemah ketika kita mendapatkan kesulitan. Justru kesulitan itu harus dihadapi. Jika gagal, bangkit , jika gagal lagi bangkit lagi, dan seterusnya. Di balik kegagalan itu sebenarnya ilmu pengetahuan kita semakin bertambah. Untuk memperkuat diri butuh afirmasi diri dengan kalimat "Saya pasti bisa" berkali-kali.
Keempat, sabar. Kesabaran Sangat dibutuhkan dalam proses mencapai sesuatu. Kesabaran bukan suatu kepasrahan tetapi sesuatu kekuatan yang mampu membentengi diri dari keputusasaan.
Demikian beberapa langkah dan mental yang harus dimiliki oleh seseorang dalam mempelajari sesuatu sehingga bisa terwujud segala apa yang ia impikan.
Cilincing, 31 Agustus 2023