Jam dinding berdetak dan jarum jam menunjukan pukul 13.15 WIB suara kipas pc yang berdesing namun suasana di kantor sepi dan dingin namun sejenak aku teringat sebuah media yang memberi peluang untuk mencurahkan isi pikiran dan hayalan kedalam sebuah tulisan itulah kompasiana, ku ketik perlahan dan penuh hayalan agar bisa ku gerakan jari-jariku untuk menekan huruf demi huruf berharap bisa menjadi karya yang mempesona. " aku sambil tersenym"Ku berusaha memutar-mutar otak dan ingtan seakan-akan mengharap inspirasi datang, dan jlebs...tiba-tiba aku menemukan kalimat " Mudah tergiur" lalu ku percepat jari-jariku menekan tombol-tombol pada keyborad yang sudah dekil dan berdebu dan kumulai cerita hayalan ini.Andai saja waktu itu aku tak mudah tergiur oleh rayuan dan iming-iming yang memang sangat menarik, apalagi saat itu aku seorang pengangguran kenapa juga harus aku tolak asalkan tidak merugikan. Aku pun langsung menerima tawaran itu dan mengikuti setiap perjalanan dan tantangan, namun seketika itu aku t ak berdaya dan hanyalah tinggal penyesalan dan uraian air mata dan aku bergumam " kenapa...kenapa mesti aku yang diperdaya?" sambil duduk di bawah pohon yang telah kusirami dengan minyak tanah, aku menyesali tentang rayuan dan anjuran itu tanpa aku berpikir lagi.Sambil menyesal aku berkata " kenapa aku tak berpikir dulu, padahal pohon ini akan mati bila kusiram dengan minyak tanah ini, inikah hasilnya bila mudah tergiur?. sumber gambar :
http://koran.republika.co.id/images/news/2009/08/20090811174357.jpg
KEMBALI KE ARTIKEL