Kemajuan industri pariwisata Malaysia memang fenomenal. Dulu, saya pernah merasa kasian kepada Malaysia ini. Di awal dasawarsa 1970-an negeri ini mulai ikut-ikutan menjual dan mempromosikan industri pariwisatanya. Waktu itu saya heran apa yang mau mereka tawarkan ke pasar? Mereka ini tak punya Bali, tak punya Borobudur dan tak punya Danau Toba. Tanpa daerah tujuan wisata (DTW) andalan, tanpa budaya dan jati-diri bangsa yang jelas, apa yang bisa mereka dijual? Tapi sekarang, saudara-muda serumpun ini berhasil dengan gemilang mendudukkan negaranya pada posisi yang terhormat di dalam peta turisme dunia. Sekarang Malaysia sudah jauh lebih maju dari Indonesia, dan bahkan mampu menggeser kedudukan historis Thailand sebagai pemegang hegemoni pariwisata di Asia Tenggara sejak tahun lalu. Pencapaian Malaysia yang spektakuler ini bukan suatu kebetulan, tapi benar-benar hasil kerja keras yang didasarkan pada sebuah cetak-biru dari suatu rencana induk (grand design) yang terpadu dan dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan.