Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Gelembung Tanah-Air

6 Desember 2011   22:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:44 48 1
( tak perlu menuntut siapa penghkianat negeri ini, Indonesia.

semua tau, pelacurmu adalah

bapak-bapak, petinggi ini atau itu! )

. . . . . . .

kutukar tanah-air

- kudapat dolar, yen, rupee, euro, riyal, yuan, dinar, segala mata uang asing

kuperkosa ... robek dinding rahim calon sen atau ketip

- kusaksikan rupiah gamang, nyaris melemah setiap detik

kubakar tanah-air

- kuramu tembikar, porselin java menghias eropa

kumamah tanah-air

- kusandang bintang koruptor

kutiup gelembung tanah-air

- kuremas gadis-gedis desa hingga enggan keramas

kutunda peta cerdas tanah-air

- kuraih benua pembuangan di utara dan selatan katulistiwa

kudulang tanah-air

- kusepuh emas perhelatan kaisar, ditaktor, dinasti, sindikat di barat

kubeli tanah-air

- kujual garuda sakti

kutanda-tangani traktat pasar bebas

- kusemat ISO beragam syarat

kukaya bersama mereka

- kau miskin sejadi-jadinya

kuakui memang, namun tak kulakukan katam:

tiada kesabaran melebihi ketaatan

pada Sang Penitip tanah-air

dan ku tak mau menangisi derita

bila kelak semua penjara-Mu

merajami nasibku.

.

.

.

.

AKUNDAstudio, Surabaya, 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun