Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

BAHASAWAKTU

8 Desember 2011   06:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:41 19 0
menekuk waktu jadi dialog rekayasa, tunda janji jadi busung lapar di asia, melihat hari jadi bakaran plasa, nyatakan sikap jadi enerji memihak raja, menyumbat gunung berapi jadi hakim durjana, melukis langit jadi santri kembara, salah menangkap kudus jadi mimbar parodi hama, krisis membaca Tuhan jadi sengsara

akankah sangwaktu bicara kepada pahala, menyelamatkan perjalanan renta saat aku mencerca tempo sujud, sangwaktu menjawab : kini aku jadi tersiksa

.

.

.

AKUNDAstudio, INDONESIAWAKTU (1)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun